Namun di sisi lain, beberapa orang memberikan pendapat yang berlawanan.
Baca Juga : Xiaomi Resmi Rilis Survival Game Khusus Pengguna Xiaomi, Coba Yuk!
Seperti yang diungkapkan oleh @isikusu, seorang freelance penulis naskah video game.
プロゲーマーになるって言い出した子どもをボコボコにした話、ちょっといい話っぽく受け止められてる感じするけど、子どもが夢を語った途端に本気で現実見せに来る大人、しかもそれが親だったら、俺なら勝てないことより大人不審で泣くよ。子どもの夢を親が即座に摘んでどうするのDalam Twitter, ia mengatakan bahwa hal yang dilakukan oleh @amour_rapid tersebut digambarkan sebagai momen ketika orang dewasa menunjukkan kenyataan yang begitu keras kepada anak-anak, saat mereka mulai berbicara tentang mimpi mereka.— 一石楠耳@異世界二回転と剣脚商売の作者 (@isikusu) December 25, 2018
Baca Juga : Main Game PUBG 10 Hari, Pria India Kecanduan dan Alami Gangguan Jiwa
Ia juga mengatakan kalau anak tersebut menangis bukan karena nggak bisa menang.
Tapi lebih karena merasa dikhianati oleh orang dewasa akan mimpi mereka.
Namun, perlu dilihat juga reaksi @amour_rapid setelah anaknya menangis karena kalah game. Jika dia cuma menertawakannya, bisa jadi di adalah ayah yang payah.
Tapi kalau dia menjadikan hal tersebut sebagai nasihat dan pembelajaran kepada anaknya dengan baik, bisa jadi cara yang dilakukannya nggak sepenuhnya salah. (*)