Nextren.com - Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi pada tahun ini dan media sosial berperan besar menciptakan situasi yang kondusif. Masyarakat kerap menjadikan media sosial sebagai sumber informasi jelas Pemilu 2019.
Karena itu, Facebook Indonesia akan melakukan berbagai upaya untuk mengamankan platform-nya dari konten-konten hoaks dan ujaran kebencian yang memecah belah, terutama menjelang pemilu legislatif dan presiden 2019.
Director Global Politic and Government Outreach Facebook Katie Harbath mengakui ada sejumlah orang yang menggunakan platform Facebook secara tidak bertanggung jawab dan mengganggu jalannya demokrasi.
Baca Juga : WhatsApp Bakal Blokir Nomor Akun Penyebar Hoax di Indonesia Selamanya
"Kami fokus memberantas kabar hoaks dan menghapus ujaran kebencian yang begitu meresahkan belakangan ini."
"Langkah pertama, kami akan menghapus akun palsu," kata Harbath.
Harbath mengatakan Facebook akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memblokir orang-orang tidak bertanggung jawab yang biasanya menggunakan nama palsu.
"Kalau ada perilaku menyimpang, misalnya saat ada akun yang baru daftar melakukan perilaku menyimpang seperti meng-add semua orang ke daftar pertemanan atau membuat dan mengunggah banyak posting-an di banyak grup, itu perilaku abnormal dari akun tersebut," kata Harbath.
Baca Juga : Internet dan SMS di Kongo Diputus, Cegah Hoax Hasil Pemilu di Medsos
Teknologi Facebook AI akan mengidentifikasi perilaku abnormaluntuk menentukan keaslian sebuah akun. Total, hingga kuartal 1 2019, Facebook telah menghapus 753,7 juta akun palsu di dunia.
Ketika ada konten yang dikategorikan sebagai hoaks atau misinformasi, Facebook akan mengurangi distribusi atau penyebaran berita tersebut di feed sehingga menurunkan potensinya untuk terbaca pengguna lain.
"Motivasi orang untuk menyebarkan hoaks adalah untuk mendapatkan keuntungan materi.