Follow Us

Tsunami Akibat Longsoran Tanah Dan Gempa, Apa Beda Keduanya?

David Novan Buana - Minggu, 23 Desember 2018 | 20:22
Tsunami yang diakibatkan longsoran bawah laut bisa terpotensi lebih berbahaya bila dibandingkan deng
beritagar.id

Tsunami yang diakibatkan longsoran bawah laut bisa terpotensi lebih berbahaya bila dibandingkan deng

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Bencana Tsunami yang terjadi pada Sabtu malam, 22 Desember 2018 di Selat Sunda terjadi tanpa adanya peringatan, dan menurut laporan terakhir telah menelan korban sementara 222 orang meninggal dan 843 orang terluka.

Menurut penyataan yang dikeluarkan oleh pihak BMKG, penyebab dari tsunami tersebut adalah longsoran tanah di bawah laut akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Apa bedanya dengan tsunami akibat gempa bumi yang beberapa kali terjadi dalam satu dekade belakangan ini? Dan mengapa tsunami akibat longsoran bisa lebih berbahaya bila dibandingkan dengan tsunami seismik?

Baca Juga : Facebook Aktifkan Fitur Safety Check Saat Gempa Palu, Bisa Cek Kondisi Teman dan Keluarga

Tsunami akibat longsoran terjadi ketika volume air di suatu lokasi tergantikan oleh benda lain, yang dalam hal ini adalah tanah, dan menyebabkan air di sana terdorong ke arah tertentu.

Terlebih lagi bila benda yang masuk ke menggerakkan air tersebut berkecepatan tinggi, sehingga menyebabkan air yang terdorong bisa mencapai lokasi yang jauh jaraknya.

Contoh yang mudah untuk mendemonstrasikan fenomena ini adalah dengan mencelupkan batu ke dalam gelas yang terisi penuh dengan air; saat batu tersebut masuk ke dalam gelas, maka air di dalamnya akan terdorong dan terbeber keluar dari gelas.

Sebelumnya, longsoran yang mampu menyebabkan tsunami seperti di Selat Sunda belum terjadi, karena biasanya gelombangnya terhalang oleh badan gunung itu sendiri yang masih selalu berubah bentuknya.

Namun sejarah sempat mencatat tsunami besar yang terjadi akibat longsoran tanah terjadi bukan di laut, melainkan di bendungan.

Kejadian tersebut terjadi pada 1963 di bendungan Vajont Dam di Italia; saat itu longsoran tanah dari bukit Monte Toc yang ada di sampingnya rontok dan menghantamkan batu dengan volume sekitar 270 juta meter kubik ke air dam.

Akibatnya, air yang terdorong menghasilkan gelombang setinggi 140 meter dan melewati bendungan tersebut, airnya menghantam pedesaan di bawahnya; menelan korban sampai 2000 orang dan peneliti menamakannya sebagai Megatsunami.

Source : Wikipedia

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest