Baca Juga : Tahun 2018 Besok, 75 Kota di Indonesia Akan Menjadi Smart City
Langkah berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah dengan menggunakan teknologi untuk merombak sampah menjadi energi.
Melalui kerjasama dengan salah satu penyedia teknologi, pembangkit listrik tenaga sampah tersebut rencananya akan menghasilkan daya 5MW.
Pemerintah Surakarta juga berencana untuk mengubah sumber listriknya menjadi terbarukan melalui pembangkit listrik tersebut.
Menariknya, langkah ini dikatakan tidak memungut biaya satu senpun dari anggaran pemerintah kota, alias gratis.
Langkah lain adalah dengan menjalankan sistem retribusi pasar secara eletronik, melaluiTape Pasar (Teknologi Aplikasi e-Retribusi Pasar);melalui penempatan alat khusus yang menerima pembayaran elektronik di pasar.
Selain memudahkan pembayaran, teknologi ini juga meningkatkan pendapatan pemerintah, tidak membuang sumber daya manusia untuk memungutnya dengan mendatangi pasar, dan jugadiharapkan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAT) hingga 40% dari total anggaran daerah pada 2021 nanti.(*)