Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Kejahatan adalah sesuatu yang harus dibasmi, karena implikasinya terhadap korban dan pelaku mampu merusak kehidupan.
Namun, bagaimana bila ada cara untuk mengetahuicalon pelaku yang bahkan belum melakukan kejahatan, sama seperti pada film HollywoodMinority Report yang dibintangi oleh Tom Cruise?
Hal inilah yang saat ini sedang dikembangkan oleh kepolisian di Inggris.
Caranya adalah dengan membangunsistemArtificial Intelligence (AI) yang mampu mengendus kejahatan yang belum dilakukan.
Baca Juga : CCTV Berbasis AI Di China Buat Kesalahan, Buat Malu Seorang CEO
Tentu saja caranya tidak bersifat khayalan seperti di dalam film yang menggunakan kemampuan psikis untuk membaca masa depan.
Menurut laporan dari New Scientist, sistem yang dinamakanNational Data Analytics Solution (NDAS) ini menggunakan informasi sebagai model prediksi berbasis AI.
Sistem AI ini akan menggunakan data yang diambil dari database kepolisian lokal dan nasional di Inggris untuk membangun pola kebiasaan dari pelaku kejahatan.
Ian Donnelly selaku polisiyang mengepalai proyek ini mengatakan mereka telah mengumpulkan lebih dari satu terabyte data dari database pelaku kriminal.
Baca Juga : China Merekrut Anak Berbakat Untuk Mengembangkan Senjata Berbasis AI
Informasi yang dikumpulkan termasuk catatan kriminal yang telah dilakukan oleh setidaknya 5 jutapelaku kejahatan.
Nantinya AI akan memilah data untuk mencari penanda yang didasari oleh sekitar 1400 buah indikator,misalnya berapa kali pelaku melakukan kejahatan serta apakahia dibantu oleh kriminal lain.
Hasil dari proses tersebut akan menghasilkan calon pelaku yang memiliki kemungkinan akan melakukan tindakan kekerasan dan kejahatan, dan menandainyadengan skor resiko berbahaya.
Tentu saja tidak seperti di film yang memperlihatkan polisi langsung menangkap calon pelaku, sistem ini akan memberitahu kepolisian untuk memberikan bantuan konsultasi untuk calon pelaku.
Baca Juga : Mirip Manusia, Pembawa Berita ini Ternyata Hasil Teknologi AI
Dengan demikian, calon pelakuakanmendapatkan bantuan moral dan jugameredam tendensi kriminalnya.
Walaupun niatnya baik, tetapi di lain pihak ada pula kekhawatiran akan pelanggaran privasi dari adanya sistem pemilahan profil tersebut.
Selain itu, data yang digunakan berasal dari pelaku kriminal yang mayoritasnya adalah penduduk dengan tingkat ekonomi sulit.
Ada pihak pula yang merasa sistem ini justru akan membuat jurang sosial di Inggris akan semakin lebar, karena timbulnya diskriminasi dan prasangka ketika kelompok masyarakat tertentu selalu masuk ke dalam kategori yang 'diramalkan' akan berbuat kriminal.
Baca Juga : Instagram Cegah Bullying di Foto dengan Bantuan Teknologi AI(*)