Follow Us

855 BTS Gratis untuk Daerah Terpencil dan Tertinggal, Meski Cuma 2G

Wahyu Subyanto - Selasa, 27 November 2018 | 14:39
BTS Operator
kompas

BTS Operator

Nextren.com - Saat ini, kita memang sudah bisa menikmati akses telekomunikasi dengan baik dan merata.Apalagi jangkauan internet 4G juga makin meluas hingga ke kota-kota kabupaten, bahkan kecamatan.Namun, jangan anggap semua wilayah Indonesia bisa menikmati kenyamanan berkomunikasi seperti itu.Luasnya wilayah Indonesia, tentu saja ada wilayah dengan kategori tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).Wilayah 3T itu saat ini masih ada 122 daerah, dengan wilayah yang luas dan jumlah penduduk sangat sedikit.

Baca Juga : Gmail Terancam Masalah Teknis Yang Mampu Hilangkan Nama PengirimHal itu membuat operator enggan membangun menara BTS untuk daerah tersebut, karena secara hitungan ekonomi bakal merugikan.Bahkan hingga saat ini masih cukup banyak area yang belum terjangkau sinyal dari operator seluler.Sehingga untuk berkomunikasi dengan wilayah lain, penduduk di daerah tersebut tentu kesulitan.Meski demikian, mereka tetap warga negara Indonesia yang harus diperhatikan kebutuhannya akan telekomunikasi.Karena itu pemerintah membuat sistem agar operator seluler mau beroperasi di wilayah 3T tersebut.

Baca Juga : OPPO A7 Berdesain Cantik Resmi Hadir di Indonesia Seharga Rp 3 Jutaan

Ada upaya dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk membangun BTS dan mengratiskan kepada operator.Caranya lewat kewajiban pelayanan universal (USO) yang disisihkan oleh para operator, dan dikelola oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo.Bakti Kominfo sudah membangun 855 base transceiver station (BTS) di daerah dengan kategori daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) ini.Program Bakti BTS ini adalah bantuan pembangunan BTS di wilayah blankspot atau tidak terpancar sinyal telekomunikasi dari BTS komersial untuk melayani akses telekomunikasi.

Baca Juga : CCTV Berbasis AI Di China Buat Kesalahan, Buat Malu Seorang CEOAdapun titik lokasi pembangunan BTS diusulkan oleh Pemda dengan menyediakan lahan hibah yang akan menjadi lokasi pembangunan BTS. Lalu pihak Bakti yang menyediakan infrastrukturnya. Teknologi BTS yang digunakan memakai teknologi satelit (VSAT-IP). Komponennya terdiri dari terdiri dari tower, transmisi, serta listrik tenaga matahari.Menurut Direktur Utama Bakti, Anang Latif, seperti dilansir kontan.co.id (26/11), Bakti BTS itu disediakan dengan tarif sewa gratis kepada operator.

Baca Juga : Nilai Bitcoin Kembali Terperosok Semakin Dalam, Kini Di Bawah $4000

Saat ini sudah sekitar 600 BTS yang disewakan secara gratis kepada Telkomsel.Kenapa disewakan gratis?Wajar saja, karena secara bisnis, wilayah-wilayah 3T dinilai tidak potensial. Hitung saja, jika biaya sewa BTS itu Rp 80 juta per bulan, maka operator harus memperoleh pendapatan lebih dari Rp 80 juta untuk menutup ongkos sewanya. Tetapi di wilayah 3T, potensi pendapatannya tidak sebesar itu bagi operator.Pengadaan BTS Bakti ini diterapkan dalam dua jenis model kerjasama. Pertama, kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Kementerian/Lembaga, maupun instansi untuk kemudian ditindak lanjuti oleh Bakti.

Baca Juga : Beijing Akan Paksa Semua Rakyatnya untuk Jadi Orang Baik Pada 2021Kedua, berasal dari program Komino yang seluruh proses finalisasi dilakukan Bakti.Tahun 2019, dengan menerapkan skema yang sama seperti yang dijelaskan sebelumnya, Bakti menargetkan pembangunan 5.000 BTS di wilayah 3T itu.Namun, sinyal layanan BTS Bakti sebagian besar adalah 2G saja, jadi terutama hanya dipakai untuk telepon dan SMS. Tahun 2019, statusnya akan dinaikkan secara bertahap menjadi 4G. (*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest