Nilai Valuasi Twitter Dilaporkan Berkurang Rp 363 T, Anjlok Terus!

Senin, 27 Maret 2023 | 14:15
Techcrunch

Ilustrasi wajah Elon Musk dengan background logo Twitter.

Nextren.com -Nilai perusahaan Twitter kabarnya merosot signifikan di bawah kepemimpinan Elon Musk.

Menurut laporan dari The Information dan The New York Times, Elon Musk menghargai Twitter sekitar USD 20 miliar.

Nilai perusahaan Twitter initurun sebesar USD 24 miliar atau sekitar Rp 363 triliun dari harga pembelian USD 44 miliar.

Baca Juga: Cara Atur Timeline For You Twitter Agar Tak Menampilkan Tweet Acak

Laporan dari The Information dan The New York Timesini berdasarkan pada sebuah email internal yang bocor.

Email tersebut berisi memo Elon Musk kepada karyawan Twitter pada hari Jumat (24/3) tentang program kompensasi saham baru.

Elon Muss dilaporkan telah memperingatkan para karyawan Twitter bahwa platform micro-bloggin ini masih berada dalam posisi keuangan yang genting.

Elon Musk bahkan memproyeksikan Twitter akan kehabisan uang tunai dalam 4 bulan lagi.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Elon Musk melakukan pembentukan ulant Twitter.

"Twitter sedang dibentuk ulang dengan cepat," tulis Elon Musk dalam memo tersebut.

Baca Juga: Heboh Twitter Izinkan Iklan Ganja di Negara-negara yang Melegalkan

Menurut jurnalis Zoe Schiffer, Elon Musk juga mengatakan kepada para karyawan bahwa ia melihat "jalan yang jelas namun sulit" untuk mencapai valuasi sebesar USD 250 miliar.

Elon Musk mengatakan bahwa Twitter akan mengizinkan para karyawannya untuk menjual saham setiap 6 bulan sekali.

Kebijakan ini mirip dengan kebijakan yang diterapkan Elon Musk di SpaceX.

Menurut Musk, program ini akan memberikan "liquid stock" kepada karyawan sekaligus melindungi mereeka dari kekacauan harga yang terjadi pada saham perusahaan publik.

Baca Juga: Twitter dilaporkan membuat sistem untuk boosting tweet Elon Musk

Sebagai informasi, pada awal tahun 2023 pendapatan harian Twitter dilaporkan turun 40% dari awal tahun 2022.

Hal ini disebabkan karena 500 mitra iklan teratas Twitter berhenti beriklan di platform tersebut.

Banyak perusahaan hengkang dari Twitter karena peluncuran kembali Twitter Blue yang berantakan dan menebabkan banyak kekacauan di Twitter.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto