Polisi Narkotika AS Gunakan AirTag untuk Melacak Produsen Narkoba

Jumat, 24 Maret 2023 | 20:30
dctrnh/unsplash

Ilustrasi penggunaan AirTag untuk pelacakan.

Apple AirTag adalah aksesoris yang memiliki fungsionalitas pelacakan berakurasi tinggi.

Produk AirTag pertama kali dikenalkan dan dijual pada April 2021 dan sekarang sudah berumur hampir 2 tahun.

Dalam 2 tahun terakhir, muncul banyak peristiwa penggunaan AirTag dengan "cara yang tidak biasa".

Salah satunya adalah penggunaan AirTag untuk melacak perlengkapan pembuatan narkoba yang dikirm dari China ke pengedar narkoba di AS.

Baca Juga: Apple Umumkan Update AirTag untuk Cegah Pelacakan Ilegal, Segera Rilis

Laporan dariForbesbaru-baru ini mengungkap penggunaan AirTag oleh Drug Enforcement Agency (DEA) Amerika Serikat.

Laporan tersebut bersumber dari surat perintah penggeledahan yang mengungkap adanya AirTag sebagai alat pelacak aktivitas ilegal pembuatan narkoba.

Agen kepolisia AS yang bertugas di perbatasan pada Mei 2022 mencegat 2 paket dari China, yang mencakup mesin cetak pil dan pewarna pil.

Mereka mencurigai peralatan tersebut ditujukan untuk pengedar narkoba dan melaporkannya ke DEA.

DEA kemudian memilih untuk menempelkan AirTag dalam paket tersebut untuk melacak pergerakannya.

Hal ini diduga menjadi pertama kalinya AirTag digunakan untuk pelacakan aktivitas kriminal.

Baca Juga: Polisi Berhasil Tangkap Rampok Berkat Appe AirTag, Begini Kronologinya

Surat perintah penggeledahan tidak memberikan rincian alasan DEA memilih AirTag daripada perangkat pelacakan berbasis GPS lainnya.

Namun, disebutkan bahwa AirTag memberikan informasi lokasi yang tepat dan memungkingkan para penyelidik "mendapatkan bukti tentang di mana terduga pelaku menyimpan narkoba dan hasil penjualan narkoba.

Seorang pensiunan detektif yang berbicara kepada Forbes berspekulasi bahwa DEA mungkin telah menggunakan AirTag karena menawarkan konektivitas yang lebih bisa diandalkan.

Detektif tersebut juga berspekulasi bahwa ada kemungkinan kegagalan misi di masa lalu yang disebabkan oleh kapabilitas alat pelacak GPS yang terbatas.

Baca Juga: Duh! AirTag Apple Dipakai Stalking, Korbannya Mayoritas Perempuan

AirTag sendiri memiliki fungsi anti-pelacakan yang mungkin tidak cocok untuk digunakan sebagai alat pelacakan DEA atau kepolisian.

AirTag didesain untuk mengeluarkan suara ketika jauh dari pemilikinya, meski dalam waktu yang singkat.

Aksesoris ini juga dapat ditemukan menggunakan aplikasi Find My di iPhone atau aplikasi Trakcer Detect di Android.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto