Nextren.com - Aplikasi TikTok terus mendapatkan tekanan dari pemerintah Amerika Serikat karena masalah keamanan.
Akhir tahun lalu, direktur FBI mengatakan bahwa TikTok mengancam keamanan nasional dan beberapa orang pemerintah di Amerika Serikat mengintruksikan untuk banned.
Jaksa Agung Indiana Todd Rokita mengajukan dua tuntutan hukum terhadap TikTok pada awal Desember.
Pertama, menuduh bahwa platform tersebut mencoba untuk memikat pengguna anak-anak untuk melihat konten seksual, kata-kata kotor, atau referensi obat-obatan terlarang.
Gugatan kedua, terkait dengan info pribadi dan data sensitif konsumen Indiana untuk menipu penggunannya.
Atas tuduhan tersebut komite Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat meminta CEO TikTok Shou Zi Chew untuk memberi kesaksian pada sidang di bulan Maret mendatang.
Baca Juga: TikTok dan Kominfo Akhirnya Hapus Konten Mandi Lumpur, Tegas!
Maka tidak heran jika banyak negara-negara di Amerika Seriktat terus melarang TikTok dengan alasan masalah privasi dan keamanan data.
Awal bulan Januari ini Gubernur Ohio, Mike DeWine dan Gubernur New Jersey, Phil Murphy telah melarang TikTok di negaranya.
Kemudian Gubernur Virginia, Glenn Youngkin juga mengeluarkan perintah untuk melarang TikTok dan Wechat.
Baca Juga: TikTok Tambahkan Label 'Media yang Dikendalikan Negara' ke 40 Negara
Melihat aksi pelarangan yang dilakukan sejumah negara bagian di Amerika Serikat tersebut, membuat TikTok kecewa.
Dilansir dari Cnet, juru bicara TikTok mengatakan bahwa perusahaan sial memberikan solusi yang dikembangkan oleh badan keamanan nasional Amerika Serikat.
TikTok juga mengatakan bahwa privasi dan keamanan komunitas penggunanya adalah prioritas utama.
TikTok mengatakan bahwa pengguna anak-anak dan remaja dilengkapi dengan berbagai fitur-fitur untuk melindunginya.
TikTok membatasai sajian konten kepada anak-anak, selain itu TikTok juga memberdayakan orangtua untuk mengontrol pengunaan TikTok kepada anak-anaknya.
Kemudian TikTok juga berinvestasi, berusaha menyajikan konten berdasarkan kesesuaian usia atau kenyamanan keluarga.
Dalam menghadapi kasus ini TikTok yakin berada di jalur negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat.