Nextren.com - Berbagai kebijakan yang kontroversial diambil Elon Musk semenjak resmi mengakuisisi Twitter, antara lain, menaikan biaya langganan Twitter Blue untuk memberikan verifikasi centang biru, mengharuskan karyawan Twitter masuk kantor tanpa diberi makan siang, hingga memecat ribuan karyawan.
Beberapa kebijakan tersebut diambilnya demi mewujudkan harapannya membebaskan Twitter dari iklan dan juga demi menghemat biaya.
Tidak diketahui berpihak pada siapa kebijaka-kebijakan tersebut diambilnya karena banyak pengguna Twitter yang menolak dan menyayangkan pemberhentian karyawan yang dilakukannya.
- Baca Juga: Elon Musk Wajibkan Staf Twitter di Kantor Tanpa Makan Siang Demi Hemat Biaya
- Baca Juga: Elon Musk PHK Massal 3.800 Karyawan Twitter, Mulai Sulit Cari Cuan?
Disinyalir Twitter sedang mengerjakan end-to-end encryption untuk direct massage, melihat dari cuitan Jane Manchun Wong, seorang peneliti aplikasi.
Dalam cuitan Jane Manchun Wong ia melihat tanda-tanda bahwa Twitter sedang mengerjakan end-to-end encryption untuk direct massage.
Pada cuitan tersebut ia.menyertakan foto yang menggambarkan code strings yang menyoroti referensi end-to-end encryption Direct Message Twitter.
Sepertinya hal tersebut diakui Elon Musk secara tidak langsung, karena Elon Musk membalas cuitan tersebut.
Meski Elon Musk hanya membalasa dengan emoji wajah yang mengedipkan mata, namun rasanya asumsi Jane Manchun Wong bisa saja benar.
Diketahui Elon Musk sebelumnya juga pernah memperjuangkan pesan end-to-end encryption pada platform berkirim pesan, Signal.
Sebelumnya Twitter sendiri memang pernah mengerjakan end-to-end encryption untuk direct massage pada tahun 2018.
Namun hingga akhirnya Elon Musk mengakuisisi Twitter fitur tersebut baru kembali nampak kabarnya.
End-to-end encryption adalah metode keamanan komunikasi untuk mencegah pihak ketiga mengakses data saat sedang ditransfer dari satu sistem atau dari perangkat satu ke perangkat lainnya.
Jika benar fitur end-to-end encryption ada pada direct message Twitter, artinya twitter menjadi platformnya dengan tingkat aplikasi seperti Signal dan Whatsapp.
Hal ini menjadi satu pertanda baik, dari kebijakan kontroversial Elon Musk lainnya terhadap Twitter.
Sepertinya, Twitter ingin platformnya sebagai jejaring yang aman, memastikan pesan yang dikirim dan diterima penggunanya tidak dibaca oleh pihak ketiga.