Nextren.com - Perintah Putin untuk melakukan mobilisasi pasukan cadangan makin memanaskan konflik di perang Rusia Ukraina.
Putin bahkan sudah menyebut senjata nuklir untuk membela negaranya.
Hal itu tentu mengkhawatirkan, mengingat Rusia adalah negara nuklir terbesar di dunia, memiliki senjata pemusnah massal berupa 5.977 hulu ledak yang sebagian berupa rudal nuklir.
Sebanyak 1.588 hulu ledak itu telah dipasang ke rudal balistik atau disiapkan untuk dibawa pesawat pembom.
Sedangkan 977 hulu ledak lainnya, merupakan jenis paling kuat yang dirancang untuk meratakan seluruh kota.
Lalu ada 1.912 hulu ledak non-strategis yang disimpan sebagai cadangan.
Sekitar 1.500 hulu ledak lainnya telah dipensiunkan, namun secara teori masih bisa dipakai lagi jika terjadi perang.
Bandingkan dengan AS yang mengklaim punya 5.428 hulu ledak.
Baca Juga: Rusia Peringatkan: Jika AS Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Akan Dianggap Ikut perang
Berikut ini deretan senjata dahsyat milik Rusia yang mengerikan efeknya jika sampai digunakan.
Poseidon
Secara teknis, Poseidon adalah drone bawah laut bertenaga nukir yang berisikan hulu ledak berkekuatan hingga 2 megaton atau 130 kali lebih besar dari ledakan yang meratakan Hiroshima di Jepang.
Senjata Rusia ini beroperasi seperti torpedo yang kapan saja bisa meledak dengan kekuatan besar.
Poseidon disebut mampu membuat tsunami dengan ketinggian ombak 100 meter. Itu sekitar dua kali lebih tinggi dari tsunami Aceh di tahun 2004 silam.
Senjata ini mampu berada di bawah air laut selama bertahun-tahun dan sulit terdeteksi karena tidak bersuara.
Maka Rusia mampu menciptakan tsunami di negara mana pun yang diinginkan tanpa diketahui oleh negara musuhnya.
Baca Juga: Jepang Siapkan 1.000 Rudal Jelajah untuk Hadapi Ancaman China, Makin Panas!
Sarmat
Selain itu, Rusia juga memiliki rudalbalistik antar benua (ICBM) yang paling kuat dan mematikan.
Rudal balistik Rusia biasanya berisikan lusinan hulu ledak yang sangat kuat.
Salah satu Rudal balistik Rusia yang disegani adalah Sarmat. Rudal ini adalah rudal nuklir terbesar dan tercanggih Rusia yang memiliki jangkauan 11.000 mil.
Dengan rudal ini, Kremlin mampu menghantam semua negara dari pangkalan rudalnya di Siberia.
Sarmat diperkirakan berisi 10 hulu ledak di hidungnya, yang masing-masing dapat dipandu secara independen ke target yang berbeda dan meledak dengan hasil 750kilton.
Bom yang menghancurkan Hiroshima hanya 15 kiloton, artinya Sarmat 50 kali lebih kuat dari Little Boy milik AS.
Sarmat juga dianggap mampu membawa Avangard, 'rudal hipersonik' yang disimpan di hidung rudal Sarmat untuk diluncurkan ke sasarannya.
Yars
Yars adalah ICBM paling modern yang dimiliki Rusia dalam persenjataannya saat ini, RS-24 Yars mampu membawa hingga empat hulu ledak nuklir dengan jangkauan hingga 7.500 mil.
Berbeda dengan Sarmat, ia menggunakan bahan bakar soild yang berarti lebih mudah diangkut dan lebih cepat diluncurkan.
Ini dapat diluncurkan dari peluncur rudal (silo) dari bawah tanah, tetapi juga dapat dipasang di truk pengangkut.
Jika terjadi perang nuklir, Yars dapat tersebar di area yang luas hingga membuat lebih sulit untuk dilacak dan dihancurkan sebelum dapat ditembakkan.
Begitu berada di luar atmosfer, Yars melepaskan hulu ledaknya yang jatuh kembali ke bumi dengan kecepatan 20 kali kecepatan suara dan meledak dengan kekuatan 500 kiloton - atau 500.000 ton TNT, setara 33 kali lebih kuat dari bom Hiroshima.
Baca Juga: AS Baru Berhasil Uji Coba Rudal Nuklir ICBM Minuteman III Berkecepatan 24 Ribu Km per jam
Iskander
Iskanders adalah rudal balistik jarak menengah. Rudal ini dapat dipersenjatai dengan hulu ledak termonuklir dengan daya ledak hingga 50 kiloton TNT.
Rudal ini dapat diluncurkan dari truk, kereta api, kapal perang dan kapal selam.
Iskanders dapat ditembakkan dalam waktu yang relatif singkat.
Iskander memiliki jangkauan hanya 300 mil
Kalibr
Kalibr tidak seperti rudal balistik yang mengikuti lintasan melengkung di udara.
Rudal jelajah ini terbang seperti halnya pesawat, menggunakan mesin dan sayap kecilnya untuk terbang lurus di udara sebelum menabrak sasaran.
Kalibr dapat terbang lebih rendah daripada rudal balistik, sehingga membuatnya lebih sulit dikenali.
Kalibr juga dapat diluncurkan dengan berbagai cara, dari kapal, kapal selam, jet, atau kendaraan darat.
Hal itu membuat Kalibr sangat serbaguna. Diperkirakan mereka juga dapat diarahkan dengan hulu ledak termonuklir.
Kinzhal
Rudal hipersonik baru Rusia ini menggunakan teknologi rudal balistik klasik, tetapi tidak seperti kebanyakan balistik lainnya yang diluncurkan dari pesawat.
Namun, Rusia diperkirakan telah secara khusus memodifikasi versi jet MiG-31 untuk membawanya.
Rudal itu dapat terbang hingga 12 kali kecepatan suara, yang diklaim Putin membuatnya 'tak terbendung' oleh teknologi pertahanan rudal saat ini.
Kinzhal memiliki daya ledak hingga 500 kiloton.
Baca Juga: Perisai Udara Iron Dome Israel Klaim Tembak Jatuh 97 Persen Roket Kelompok Jihad Palestina
Bulava
Rudal ini berisikan 10 hulu ledak dengan hasil daya ledak masing-masing 150 kiloton atau 10 kali lipat dari bom Hiroshima.
Bulava biasanya diaplikasikan di Kapal selam balistik untuk membuatnya lebih mudah menjangkau sasaran.
Rudal ini mampu menjangkau jarak hingga 8.300 km.
Selain itu, Rusia juga memiliki rudal termonuklir seperti Kh-55 yang berdaya ledak 450 kiloton dan Kh-15 yang berdaya ledak 300 kiloton.
(Tribunpekanbaru.com).