Rusia Peringatkan: Jika AS Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Akan Dianggap Ikut perang

Jumat, 16 September 2022 | 20:30
abaca/picture alliance via dw.com

Ilustrasi sistem senjata HIMARS milik AS

Nextren.com - Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, jika AS memasok Kyiv dengan rudal jarak jauh, maka AS akan melewati garis merah dan menjadi pihak yang ikut langsung dalam perang di Ukraina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menegaskan, Moskow berhak untuk mempertahankan wilayahnya. Saat ini AS secara terbuka telah memasok Ukraina dengan sistem roket peluncuran ganda terpandu (GMLRS) canggih.GMLRS ditembakkan dari peluncur sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) yang bisa mencapai target sejauh hingga 80 km.

Baca Juga: Rusia Klaim Hancurkan Gudang Missil HIMARS Ukraina dengan Rudal HipersonikPeluncur HIMARS juga bisa digunakan untuk menembakkan rudal taktis jarak jauh ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 300 km. Ukraina telah meminta dan menerima sejumlah besar senjata dari AS dan sekutu Barat lainnya untuk membantu melawan pasukan Rusia yang melakukan invasi pada Februari lalu."Jika Washington memutuskan untuk memasok rudal jarak jauh ke Kyiv, maka itu akan melewati garis merah, dan akan menjadi pihak langsung dalam konflik," tegas Zakharova, Kamis (15/9), seperti dikutip Al Jazeera. Sejauh ini para pejabat AS mengatakan, Ukraina telah berjanji untuk tidak menggunakan roket dari AS untuk menyerang wilayah Rusia.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya