Nextren.com - Salah satu penyedia foto/gambar terbesar di dunia, Getty Images mengumumkan bahwa mereka tidak akan menghapus gambar-gambar dan tidak lagi menerima karya buatan AI (Artificial Intelligence). Banyak situs pembuat gambar AI (AI image generator) seperti Midjourney, Dall-E dan Stable Diffusion yang dilarang mengunggah foto di Getty Images. Langkah ini dilakukan karena banyaknya pertanyaan terbuka mengenai hak cipta pada gambar-gambar yang dihasilkan oleh AI. Namun begitu gambar yang dibuat dengan menggunakan Photoshop atau Aplikasi ilustrasi lain masih diperbolehkan apabila masih dibuat oleh tangan manusia.
Baca Juga: AWS Ungkap Perbedaan Machine Learning dan Artificial Intelligence, Jangan Keliru!Bedasarkan laporan Gizmodo yang dilansir dari The Verge, sebelumnya CEO Getty Images Craig Peters mengatakan bahwa platformnya melihat adanya "masalah hak cipta yang belum selesai" pada kasus ini. (22/9/2022) Oleh karenanya, bagi Peters hal ini memerlukan kontrol hak cipta yang ketat terhadap konten yang diunggah ke dalam platform. "Bisnis kami bukanlah tentang kemudahan citra atau jumlah yang dihasilkan. Ini semua tentang koneksi,"Belajar dari pengalaman sebelumnya, yang mengharuskan Getty Images menangani tuntutan hukum atas permasalahan hak cipta ini. Mereka mencoba lebih mawas diri dan teliti melihat originalitas gambar-gambar yang dihosting di platform untuk meghindari potensi serupa di era ini.
Baca Juga: Begini Cara Teknologi AI Tokopedia Mendukung Pengalaman Pengguna di PlatformnyaJuru bicara Getty Alex Lazarou mengatakan bahwa saat ini konten yang dihasilkan oleh AI jumlahnya sudah sangat terbatas dalam katalog gambar mereka. Ia menambahkan bahwa platform mereka akan melakukan "kontrol yang signifikan" terhadap konten-konten seperti itu. Walau begitu, jelas masih banyak sekali pertanyaan mengenai bagaimana Getty Images akan bisa melakukan pelarangan ini karena sulitnya mendeteksi konten original ataupun buatan AI. Lazarou menjelaskan bahwa pihaknya memiliki telknologi untuk mengidentifikasi orang maupun sosok yang terdapat dalam sebuah gambar yang diunggah. Ia menambahkan nantinya Getty akan bekerja sama dengan Koalisi untuk Sumber dan Otoritas Konten (C2PA) untuk mengembangkan proses validasi gambar.
Baca Juga: Indofarma Segera Impor Rapid Test Laser Berbasis Artificial Intelligence dari Uni Emirat ArabSistem pembuat gambar AI sendiri berjalan berdasarkan pada kumpulan data yang dikumpulkan dari internet yang berisi miliaran gambar yang diambil dari internet. Sitem ini mampu menyisir ratusan situs hosting gambar seperti Flickr, Pinterest, DeviantArt dan termasuk Getty Images. Lazarou sendiri tidak mengatakan secara spesifik bahwa Getty berencana menangani kenyataan bahwa mereka dikuratori oleh AI. "Kami berkomunikasi dengan perusahaan dan komunitas lain untuk memahami hal ini dengan perspektif yang lebih luas," ucap Lazarou. "Kami akan membantu bagaimana badan hukum dan yang berwajib dapat menangani hal ini." Pungkasnya. Getty Images bukan satu-satunya platform yang sudah mengambil langkah ini. Sebelumya, platform Newsground menjadi yang pertama melarang adanya konten buatan AI di platform mereka. Pada bulan ini, platform hosting karya seni InkBlot juga dengan tegas melarang adanya karya hasil AI di unggah oleh user mereka.
Baca Juga: Facebook dan Instagram Down, Justru Bongkar Rahasia Proses Kerja AI(*)