Eropa Siaga Hadapi Perang Energi Rusia: Ceko, Jerman dan Finlandia Bergejolak

Senin, 05 September 2022 | 13:49
CEPA.org

Ilustrasi pembangkit listrik di Eropa yang terancam perang energi melawan Rusia

Nextren.com -Rusia memiliki banyak strategi untuk memenangkan Perang Rusia dan Ukraina sekaligus 'memukul' pihak Barat.

Perang energi menjadi salah satu strategi menjanjikan bagi Kremlin untuk mendominasi Perang Rusia dan Ukraina dan memberikan teror krisis energi ke Eropa.

Rusia menjalankan strategi perang energi dengan harapan Eropa bakal mengendorkan bantuannya untuk Ukraina pada musim dingin nanti.

Di medan perang Ukraina Selatan, Rusia terus berupaya menduduki pembangkit nuklir Zaporizhzhia.

Pembangkit nuklir tersebut menjadi salah satu kunci keberhasilan bagi Rusia memenangkan perang energi melawan Eropa.

Baca Juga: Perang Rusia: Serangan Balasan Ukraina Sukses, Bendera Ukraina Berkibar di Wilayah Selatan!

Setelah penutupan aliran gas melalui pipa utama Nord Stream 1 ke Jerman, Rusia nampak ingin menghalangi bantuan energi dari Ukraina ke Eropa.

Presiden Ukraina Zelensky telah memperingatkan sekutunya bahwa persatuan Eropa dan Ukraina harus lebih diperkuat untuk menghalau 'serangan energi' dari Rusia.

"Hari-hari ini, Rusia mencoba untuk meningkatkan tekanan energi di Eropa melalui penghentian pemompaan pipa Nord Stream," ujar Zelensky.

"Rusia ingin menghancurkan kehidupan normal setiap orang Eropa di semua negara di benua kita," sambungnya.

Baca Juga: Rusia Perang Energi Lawan Eropa, Presiden Ukraina Punya Taktik Jitu Menangkan Perang!

Eropa Siaga

Di lain pihak, negara-negara Eropa juga tengah 'bersiaga' menghadapi perang energi di Rusia.

Dilansir dari Reuters, konselor Jerman Olaf Scholz mengatakan pada hari Minggu bahwa pemerintahnya telah merencanakan menangguhkan penerimaan gas dari Rusia untukbulan Desember.

Olaf Scholz juga menjanjikan langkah-langkah untuk menurunkan harga untuk menghadapi inflasi.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev menganggap kebijakan Scholz sebagai bentuk pernyataan perang kepada Rusia.

"Dengan kata lain, (kebijakan) itu telah mendeklarasikan perang hybrid terhadap Rusia," ujar Dmitry Medvedev sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Finlandia dan Swedia pada hari Minggu mengumumkan rencana untuk memberikan suntikan dana kepada perusahaan listrik.

Penyuntikan dana ini bertujuan untuk menghindari ancaman krisis energi dan kebangkrutan negara.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Meluas Tak Hanya Adu Senjata, Tapi Juga Perang Energi

Di Ceko, kita melihat situasi yang berlawanan dengan negara Eropa lainnya.

Dilansir dari The Guardian, puluhan ribu masyarakat Ceko menggelar protes besar-besaran melawan pemerintah.

Protes masyarakat berfokus pada seruang untuk mengendalikan lonjakan harga energi.

Selain itu, demonstran juga menuntut pemerintah untuk menentang Uni Eropa dan NATO dan berupaya mendekat ke Rusia.

Penyelenggara demonstrasi berasal dari kelompok politik sayap kanan yang menuntut netralitas di konflik antara Rusia vs Eropa.

Hal itu ditujukan untuk memastikan kontrak dengan pemasok gas Rusia dalam kondisi aman.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto