Nextren.com -Hubungan negara-negara Baltik dan Rusia mulai memanas.
Baru-baru ini, Estonia melontarkan protes keras terhadap Rusia terkait pelanggaran serius wilayah udaranya.
Dilansir dariEuronews, Estonia telah memanggil duta besar Rusia untuk memprotes pelanggaran wilayah udaranya oleh helikopter Rusia pada Selasa (21/6).
Baca Juga: Pertempuran di Ukraina Timur Makin Sulit, Rusia Akan Mulai Serangan Skala Besar
Kementerian luar negeri Estonia mengatakan helikopter Rusia terbang di atas wilayah tenggara negara tersebut pada 18 Juni lalu.
Pemerintah Estonia menganggap insiden tersebut sebagai hal yang sangat serius dan bentuk provokasi Moscow.
"Estonia menganggap ini sebagai insiden yang sangat serius dan disesalkan, yang tidak diragukan lagi menyebabkan ketegangan tambahan," ujar Kementerian Luar Negeri Estonia sebagaimana dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Rusia Pakai Pejabat Senior Ukraina sebagai Mata-mata Perang, Dibayar Ribuan Dollar untuk Berkhianat
Pemerintah Estonia menuntut Rusia untuk berhenti menebar teror di kawasan Baltik agar hubungan tak semakin keruh.
"Rusia harus berhenti mengancam tetangganya dan memahami bahwa harga agresi yang diluncurkan Rusia terhadap Ukraina memang tinggi," ujar Kementerian Luar Negeri Estonia.
Protes keras dari Estonia merupakan bentuk solidaritas negara-negara Baltik.
Estonia terlihat ingin membela Lithuania yang mendapat ancaman tegas dari Rusia pasca pelarangan transit barang dari Rusia ke Kaliningrad.
Pejabat senior Rusia, Nikolai Patrushev mengancam Lithuania bahwa Rusia akan merespon keputusan pemblokiran dengan tindakan yang tegas.
"Langkah-langkah yang relevan sedang disusun dalam format antar lembaga dan akan segera diadposi," ujar Petrushev.
"Konsekuensinya akan memiliki dampak negatif yang signifikan pada populasi Lithuania," sambungnya, tanpa memberi rincian tentang tindakan apa yang mungkin dilakukan.
Baca Juga: Kapal Perang Rusia Langgar Perrbatasan Laut Baltik, Denmark Beri Peringatan Keras
Rusia nampaknya cukup khawatir dengan negara-negara Baltik karena NATO mulai meningkatkan aktivitasnya di kawasan tersebut.
17 Juni lalu, Inggris mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan ribuan pasukan ke wilayah Baltik.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace akan mengatakan bahwa Inggris akan mengubah 2 kelompok tempurnya di Estonia menjadi unit tempur yang lebih besar.
"Saya pikir anda akan melihat kami membuat (unit tempur) menjadi brigade maju dengan markas permanen bintang satu, yang berarti jauh lebih mudah untuk mengadakan brigade penuh dan menghasilkan dengan sangat cepat," ujar Ben Wallace seperti dilansir dari Reuters.
Setiap brigade penuhyang bertugas di Baltik akan terdiri dari sekitar 3.000 hingga 5.000 tentara.
(*)