Pejabat senior Rusia, Nikolai Patrushev mengancam Lithuania bahwa Rusia akan merespon keputusan pemblokiran dengan tindakan yang tegas.
"Langkah-langkah yang relevan sedang disusun dalam format antar lembaga dan akan segera diadposi," ujar Petrushev.
"Konsekuensinya akan memiliki dampak negatif yang signifikan pada populasi Lithuania," sambungnya, tanpa memberi rincian tentang tindakan apa yang mungkin dilakukan.
Baca Juga: Kapal Perang Rusia Langgar Perrbatasan Laut Baltik, Denmark Beri Peringatan Keras
Rusia nampaknya cukup khawatir dengan negara-negara Baltik karena NATO mulai meningkatkan aktivitasnya di kawasan tersebut.
17 Juni lalu, Inggris mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan ribuan pasukan ke wilayah Baltik.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace akan mengatakan bahwa Inggris akan mengubah 2 kelompok tempurnya di Estonia menjadi unit tempur yang lebih besar.
"Saya pikir anda akan melihat kami membuat (unit tempur) menjadi brigade maju dengan markas permanen bintang satu, yang berarti jauh lebih mudah untuk mengadakan brigade penuh dan menghasilkan dengan sangat cepat," ujar Ben Wallace seperti dilansir dari Reuters.
Setiap brigade penuhyang bertugas di Baltik akan terdiri dari sekitar 3.000 hingga 5.000 tentara.
(*)