Rusia Hancurkan Jembatan Terakhir Sievierodonetsk, Sipil dan Militer Ukraina Terperangkap Tanpa Bantuan

Selasa, 14 Juni 2022 | 13:00
Fransesca Ebel

Ilustrasi jembatan hancur di Ukraina

Nextren.com -Rusia terus berupaya menggempur kota industri Sievierodonetsk untuk menguasai wilayah Ukraina Timur secara penuh, membuat militer Ukraina harus terus mempertahankan diri.

Awal pekan ini, Rusia melakukan penghancuran jembatan di kota Sievierodonetsk agar pasukan Ukraina tak mendapatkan bantuan darat dari Kyiv.

Strategi penghancuran ini terus berlangsung hingga pasukan Rusia berhasil menghancurkan jembatan di kota tersebut.

Dilansir dari Reuters, pasukan Rusia berhasil menghancurkan jembatan di Sievierodonetsk dan memutus rute terakhir untuk mengevakuasi warga sipil dari kota tersebut.

Baca Juga: Riset Ungkap Persenjataan Nuklir Global Meningkat Signifikan, Dorong Potensi Perang Nuklir?

Gubernur regional Luhansk Sergei Gaidai menngungkapkan bahwa Rusia telah mengendalikan lebih dari 70% kota Sievierodonetsk.

Penghancuran jembatan di Sievierodonetsk memperburuk kondisi Ukraina yang telah tersudut.

Warga sipil dan militer Ukraina terperangkap diSievierodonetsk tanpa adanya bantuan kemanusiaan karena jembatan yang telah putus dan dikuasai oleh Rusia.

Selain itu, bantuan peralatan perang untuk menyerang balik pasukan Rusia juga tak memungkinkan untuk dikirimkan Kyiv karena pemutusan rute menujuSievierodonetsk.

Baca Juga: Rusia Hancurkan Jembatan di Ukraina Timur, Sipil dan Militer Tak Bisa Kabur dari Pertempuran!

Ukraina sebenarnya telah mendesak negara Barat untuk mengirimkan lebih banyak senjata dan peralatan militer.

Desakan tersebut dilakukan mengingat pengusaan Rusia di Ukraina Timur semakin dominan dan militer Ukraina membutuhkan senjata yang lebih efektif untuk merebut kota dari tangahn Rusia.

Presiden Ukraina Vlodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa pertempuran di Ukraina Timur akan dianggap sebagai salah satu pertempuran terbrutal di sejarah Eropa.

Ukraina Timur sendiri terdiri dari provinsi Luhansk dan Donets yang diklaim oleh separtis Rusia.

"Bagi kai harga pertempuran ini sangat tinggi. Itu manakutkan," ujar Vlodymyr Zelenskiy pada Senin (13/6).

Baca Juga: Pasukan NATO Merapat ke Perbatasan Ukraina, Rusia Siap Kerahkan MIliternya!

Di sisi lain, Rusia melindungi wilayah Donetsk dan Luhansk dengan tujuan untuk mebantu pasukan separatis di wilayah tersebut.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin (13/6) bahwa pemimpin wilayah separtis telah meminta pasukan tambahan dari Moscow untuk melindungi wilayah Donetsk dan Luhansk.

Moscow juga mengklaim bahwa pasukannya berhasil menghancurkan bantuan senjata dan peralatan militer dari AS dan Eropa.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan rusal-rudal berbasis udara dengan presisi tinggi telah menghantam bantuan peralatan militer dan persenjataan di dekat stasiun kereta api di Udachne, barat laut Donetsk.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto