Rusia Hancurkan Jembatan di Ukraina Timur, Sipil dan Militer Tak Bisa Kabur dari Pertempuran!

Senin, 13 Juni 2022 | 11:07
Fransesca Ebel

Ilustrasi jembatan hancur di Ukraina

Nextren.com -Perang Rusia dan Ukraina di Donbas, Ukraina Timur berlangsung sengit.

Rusia hingga hari ini (13/1) masih berupaya untuk menguasai Ukraina Timur secara penuh dan menangkap sisa-sisa militer Ukraina.

Berbagai cara ditempuh oleh Rusia untuk menyukseskan misinya di Ukraina Timur.

Baru-baru ini, muncul laporan bahwa Rusia telah meledakan jembatan yang menghubungkan kota Sievierodonetsk di Ukraina Timur.

Penghancuran sungai bertujuan untuk memotong rute evakuasi militer bagi warga sipil dan menghalang pasokan perang.

Baca Juga: Pasukan NATO Merapat ke Perbatasan Ukraina, Rusia Siap Kerahkan MIliternya!

Rusia dan Ukraina telah melakukan pertempuran di Sieierodonetsk dalam beberapa minggu terakhir.

Pertempuran jalanan tumpah di kota industri terbesar di Ukraina tersebut.

Dilansir dari Reuters, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menanggapi peledakan jembatan sebagai ancaman serius.

"Tujuan taktis utama dari penjajah tak berubah, merka meneka di Sievierodonetsk, pertempuran sengit terjadi di setiap meter kota tersebut," ujar Volodymyr Zelenskiy seperti dilansir dari Reuters.

Zelenskiyjuga mengatakan bahwa militer Rusia sedang mencoba untuk mengerahkan pasukan cadannya ke Donbas.

Dalam pidatonya, Zelenskiy turut menyinggung kekejaman Rusia di Ukraina Timur.

Ia membagikan cerita tentang foto seorang anak berusia 12 tahun yang terluka dalam serangan Rusia akan menjadi "wajah abadi" bagi negara tersebut.

Artinya, Rusia akan dicitrakan sebagai negara penjajah yang rela menyerang warga sipil untuk memenuhi tujuannya.

"Fakta-fakta ini akan menggarisbawahi cara Rusia dilihat oleh dunia, bukan Peter the Great, bukan Leo Tolstoy, tapi anak terluka dan terbunuh dalam invasi Rusia" ujarnya.

Baca Juga: Situs Kementerian Diretas, Rusia Ancam Bakal Serang AS dan Negara Barat!

Pasukan Rusia berhasil menguasi sebagian besar kota Sievierodonetsk, namun militer Ukraina masih menguasai kawasan industri dan pabrik kimia Azot.

Kawasan tersebut sekaligus menjadi tempat bagi ratusan warga sipil untuk berlindung.

"Sekitar 500 warga sipil tetap berada di pabrik Azot, Sievierodonets, 40 di antaranyaadalah anak-anak. Terkadan militer berhasil mengevakuasi sesorang," ujar gubernur Luhansk Serhiy Gaidai.

Namun evakuasi tersebut kini tak memungkinkan untuk dilakukan karena Rusia telah menghancurkan sebuah jembatan di atas Sungai Donetsk Siverskyi yang menghubungkan Sievierodonetsk dengan kota kembarnya Lysychansk.

Baca Juga: Pasukan NATO Merapat ke Perbatasan Ukraina, Rusia Siap Kerahkan MIliternya!

Selain memotong jalur evakuasi, penghancuran jembatan di Sievierodonetsk bertujuan untuk menghalau bantuan senjata yang ditujukan untuk militer Ukraina.

Rusianampaklelah dengan perang panjang di Ukraina Timur yang disebabkan oleh pasokan senjata militer Ukraina yang terus ada dan bertambah.

Jika ingin memenangkan pertempuran di Ukraina Timur, Rusia jelas harus menghalau bantuan persenjataan militer dari Barat.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto