Nextren.com -Perang Jepang di aliansi pertahanan NATO semakin menguat pasca invasi Rusia ke Ukraina.
Baru-baru ini, laporan dari Kyodo News (via Reuters) mengungkapkan bahwa Jepang akan bergabung di acara NATO Summit.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dilaporkan akan menghadiri pertemuan puncak para pemempin NATO tersebut.
Acara NATO Summit sendiri digelar pada akhir Juni untuk memacu koordinasi dengan Barat atas invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Turki Jadi Sekutu Paling Menyusahkan Sepanjang Sejarah NATO, Ini Penyebabnya!
KehadiranJepang untuk di NATO Summit akan menjadi keutusan bersejarah bagi negara tersebut.
Langkah itu akan menandai sikap agresif bagi seorang pemimpin Jepang terhadap negara tetangganya, Rusia.
Fumio Kihida nampak ingin menghentikan kejahatan perang terhdap Ukraina yang menimbulkan keprihatinan dunia internasional.
Baca Juga: Vladimir Putin Tak Kecam Finlandia yang Akan Gabung NATO, Sebut Tak Ada Ancaman dari Nordik
Langkah Fumio Kishida disebut akan merevolusi gaya kepemimpinan Jepang.
Di masa lalu, parapemimpin Jepang telah mempertahankan garis yang hati-hati dalam hubungan mereka dengan Rusia.
Pasalnya, Rusia dan Jepang telah berselisih terkait sengketa teritorial yang berlangsung sejak beberapa dekade lalu.
Juru bocara pemerintah mengatakan para pejabat tak akan dapat mengomentari laporan Kyodo sebelum hari Senin (6/6).
Baca Juga: Diancam Rusia Akibat Gabung NATO, Finlandia Sudah Bangun Bunker Anti Nuklir untuk 1 Juta Orang
Dilansir dari Reuters, NATO Summit akan berlangsung pada 29-30 Juni di Madrid, Spanyol.
Gelaran tersebut kemungkinan akan tumpang tindih dengan kampanye jelang pemilihan di Jepang yang dijadwalkan 10 Juli 2022.
Kishida dilaporkan akan membuat keputusan akhir berdasarkan pertimbangan situasi politik seblum pemilihan majelis tinggi.
Jepang bukan satu-satunya negara non-anggota NATO yang diundang di acara tersebut.
NATO juga mengundang Australia, New Zealand, dan Korea Selatan untuk menghadiri NATO Summit.
(*)