Vladimir Putin Tak Kecam Finlandia yang Akan Gabung NATO, Sebut Tak Ada Ancaman dari Nordik

Selasa, 17 Mei 2022 | 15:00
Wikimedia Commons

Presiden Rusia, Vladimir Putin

Nextren.com -Presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan tanggapan resminya terkait bergabungnya Finlandia dan Swedia di aliansi NATO.

Putin mengatakan bahwa bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO tak memberikan ancaman nyata bagi Rusia.

Kendari demikian, Vladimir Putin memperingatkan bahwa Kremlin akan memberi "respon" jika Amerika Serikat (AS) membangun infrastruktur militer di 2 negara Nordik tersebut.

Baca Juga: Petinggi Ukraina Sebut Kudeta di Rusia untuk Menggulingkan Presiden Vladimir Putin Tengah Berlangsung

Vladimir Putin mengungkapkan tanggapannya atas Finlandia dan Sweden pada hari Senin di hadapan petinggi Rusia dan pemimpin Colletive Security Treaty Organization (CSTO).

Berikut merupakan transkrip pidato Putin saat berbicara dengan aliansi Rusia yang sekaligus mantan negara bagian Uni Soviet.

"Apa yang saya lihat jika saya pergi ke Utara, saya ingin menginformasikan bahwa Rusia tak ada masalah dengan negara tersebut (Finlandia dan Swedia)," ujar Putin.

"Ekspansi yang dilakukan NATO di 2 negara ini tak memberikan ancaman langsung kepada kita, namun ekspansi infrastruktur militer di wilayah ini akan menimbulkan respon nyata (Rusia)," sambung Putin.

"Kita akan lihat apa yang terjadi nanti, jenis ancaman apa yang akan diberikan kepada kita," pungkas Putin.

Baca Juga: Jerman Dukung Finlandia Gabung NATO, Presiden China Merasa Terkhianati?

Vladimir Putin sebagai pemimpin tertinggi Rusia sejak akhir dekade 90-an telah menyebut perluasan NATO ke arah Timur menuju perbatasan Rusia menjadi alasan invasinya ke Ukraina.

Namun, Putin menanggapi ekspansi NATO di Finlandia dan Swedia dengan cara yang berbeda.

Vladimir Putin sangat tenang terhadap permintaan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Baca Juga: Diancam Rusia Akibat Gabung NATO, Finlandia Sudah Bangun Bunker Anti Nuklir untuk 1 Juta Orang

Tanggapan Putin ini jelas sangat kontras jika dibandingkan dengan apa yang terjadi di Ukraina.

Hal ini mengindikasikan bahwa Rusia 'tak berdaya' melawan ekspansi NATO di Finlandia dan Swedia.

Negara beruang merah tersebut telah kehilangan banyak tentara dan persenjataan di Ukraina.

Nampaknya, Rusia juga tak ingin memperlebar peperangan karena potensi dampak negatif yang akan sangat berbahaya bagi eksistensi negaranya.

Padahal, sebelumnya Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev secara tersirat mengancam, bahwa Rusia akan menggunakan senjata nuklir dan rudal hipersonik jika Finlandia dan Swedia bergabung ke NATO.

Ancaman tersebut jelas hanya berupa gertakan belaka dan tak ada tindakan lebih lanjut.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto