Nextren.com -Ukraina dan Rusia diketahui masih dalam gencatan senjata atau perang yang saat ini sudah memakan banyak korban jiwa.
Jatuhnya tentara dalam perang terkadang tidak teridentifikasi, namun dengan adanya teknologi ternyata hal tersebut bisa diatasi.
Seperti halnya tentara Ukraina, menurut laporan terbaru mereka menggunakan teknologi untuk mengidentifikasi tentara Rusia yang meninggal.
Hal ini terasa sangat ganjil, mengapa Ukraina yang harus mengidentifikasi tentara Rusia yang meninggal saat perang?
Baca Juga: Drone Bunuh Diri Rusia Dipakai di Ukraina, Berkecepatan 130 km/jam dan Bisa Tabrakan Diri ke Target
Gunakan Teknologi Facial Recognition
Usut punya usut, ternyata Ukraina menggunakan strategi teknologi pengenalan wajah ini untuk memberi tahu Rusia.
Laporan yang didapat oleh Gizchina ini, dikonfirmasi oleh Wakil Perdana Menteri dan Kepala Kementerian Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov di profil Telegram.
Teknologi yang Ukraina gunakan ialah pengenalan wajah yang sudah memiliki database.
Database ini berisi foto tentara Rusia yang diambil di media sosial.
Berdasarkan informasi dari Forbes, Ukraina ternyata menggunakan teknologi dari Clearview AI yang menawarkan diri sendiri.
Diketahui beberapa minggu yang lalu, sebelum laporan ini muncul, Clearview AI, penyedia pengenalan wajah atau Facial Recognition di New York menawarkan layananannya ke Ukraina.
Clearview AI pun menawarkan teknologinya secara gratis tanpa bayaran apapun.
Yang Dilakukan Ukraina Dengan Teknologi Facial Recognition
Ukraina menggunakan teknologi pengenalan wajah kepada tentara Rusia yang meninggal untuk memberi tahu keluarga tentara.
Di sini negara tersebut ingin menekankan bahwa penyebab dari meninggalnya tentara Rusia karena korban perang Putin dan pertahanan Ukraina.
Baca Juga: Hacker Bocorkan 10GB Data Penting Nestle demi Dukung Ukraina, Korporat Ketar-Ketir!
Menurut Fedorov, tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan mitos tentang operasi khusus.
Ada kekeliruan yang mengatakan tidak ada wajib militer dan tidak ada yang mati.
Ditentang Amerika
Clearview AI sekitar satu bulan lalu di kenal sebagai software facial recognition yang di kritik keras.
Masih bersumber dari Gizchina,Anggota parlemen Amerika Serikat mengecam penggunaan teknologi tersebut oleh pemerintah federal.
Alasannya karena teknologi Clearview AI tidak proporsional menargetkan etnis Hitam, Coklat, dan Asia.
Menurut mereka, hal tersebut salah mencocokkan mereka lebih sering dibandingkan dengan orang kulit putih.
Selain itu, pemerintah menunjukkan ancaman eksistensial terhadap privasi yang ditimbulkan oleh perangkat lunak ini.
Bahkan organisasi hak-hak sipil seperti American Civil Liberties Union menyerukan larangan langsung karena tidak percaya bahwa teknologi tersebut akan digunakan dalam pengaturan apa pun.
Ukraina Ada Benarnya?
Melihat Ukraina menggunakan teknologi pengenalan wajah hanya untuk tentara Rusia yang meninggal terlihat ada benarnya.
Baca Juga: Gak Mau Kalah Lawan Ukraina, Rusia Bakal Gunakan Senjata Nuklir di Kondisi Seperti Ini
Ketimbang penggunaan teknologi tersebut di Amerika Serikat yang tujuannya untuk mengidentifikasi tersangka kriminal.
Ukraina hanya ingin memperingatkan keluarga bahwa orang yang mereka cintai telah meninggal akibat perang yang sia-sia.
Dan diketahui ternyata tidak semua orang Rusia senang dengan adanya perang ini.
Belum lama ini bahkan terjadi peretasan Bank Sentral Rusia yang dilakukan oleh hacker Anonymous.
Warga Rusia pun sedang bermasalah namun negara mengatakan bahwa ini merupakan konspirasi perusahaan asing yang berbasis di AS. (*)