Dukun-dukun Tercengang, Pria Lumpuh Total Ini Bisa Berkomunikasi Berkat Implan Microchip!

Senin, 28 Maret 2022 | 13:00
Reuters

Ilustrasi penyisipan microchip ke otak manusia

Nextren.com -Dewasa ini, teknologi kesehatan membantu manusia untuk mengobati penyakit-penyakit yang sebelumnya mustahil disembuhkan.

Bahkan, penyakit gangguan saraf yang menyebabkan kelumpuhan total kini bisa sedikit terobati berkat teknologi kesehatan.

Dilansir dari Reuters (via AlJazeera), seorang pria lumpuh total yang menderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) bisa berkomunikasi dengan keluarganya berkat implan microchip di otaknya.

Peristiwa ini merupakan yang pertama kalinya dimana seorang yang pikirannya sehat tapi mengalami kelumpuhan fisik mampu berkomunikasi dengan kalimat penuh.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Daftar 20 Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan, Korban Begal dan Tawuran Tidak Ditanggung Loh!

Peristiwa menakjubkan seputar kecanggihan teknologi kesehatan ini terjadi di Eropa.

Pria Jerman berumur 36 tahun yang dirahasiakan identitasnya didiagnosis mengidap ALS.

ALS sendiri merupakan penyakit sistem saraf progresif langka yang menyebabkan hilangnya kontrol terhadap otot.

Hal tersebut membuat pria asal Jerman tersebutlumpuh dan tak dapat berbicara sepatah kata sekalipun.

Baca Juga: BPJS Segera Jadi Syarat Bikin SIM STNK SKCK, Ini Penyebabnya

Untuk memperbaiki kondisi korban, peneliti dan petugas medis menanamkan 2 microchip yang masing-masing berukuran 1,5mm.

Dilansir dari AlJazeera, penanaman 2 microchip tersebut dilakukan di korteks motorik pasian atau pada bagian atas otak manusia.

Korteks motorik sendiri bertugas untuk mengendalikan gerakan manusia.

Peneliti kemudian melatih pria tersebut untuk membayangkan gerakan fisik.

Mereka mengambil langkah ini utuk mencoba dan mendapatkan sinyal dari otak pasien.

Mereka kemudian mencoba menerjemahkan sinyal ini menjadi semacam perintah untuk menggerakan otot pasien.

Baca Juga: Aplikasi Bidanku Meluncur, Bantu Bumil Cepat Dapat Pertolongan

Kemudian, peneliti Ujwal Chaudhary dan Niels Bierbaumer mengimplementasikan alat neurofeedback yang mampu memperilahatkan aktivitas otak mereka secara real time sehingga seseorang dapat belajar cara untuk mengontrolnya.

Ketika elektroda yang ditanamkan di otak pria pengidap ALS merekam peningkatan aktivitas, komputerakan memutar nada audio yang meningkat.

Sedangkan, saat aktivitas otak menurun komputer akan memainkan nada menurun.

Ajaibnya, pasien ALS bisa belajar mengendalikan frequensi nada.

Baca Juga: 3 Aplikasi Gratis untuk Kelola Kesehatan Mental di Android dan iOS

Bisa Berkomunikasi dengan Keluarga

Pria pengidap ALS tersebut akhirnya berhasil berkomunikasi dengan keluarga dengan bantuan microchip dan neurofeedback.

Peneliti memainkan huruf secara individu dan menggunakan nada naik atau turun untuk memilih atau mengabaikan masing-masing huruf.

Dengan cara ini, pria tersebut bisa berkomunikasi secara penuh dengan keluarganya.

"Anak-anak, ini bekerja dengan sangat mudah," kata pria pengidap ALS seperti dilansir dari MIT TEchnology Review via AlJazeera.

Dibutuhkan sekitar satu menit bagi pria tersebut untuk memilih setiap huruf yang akan dikomunikasikannya.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto