Korteks motorik sendiri bertugas untuk mengendalikan gerakan manusia.
Peneliti kemudian melatih pria tersebut untuk membayangkan gerakan fisik.
Mereka mengambil langkah ini utuk mencoba dan mendapatkan sinyal dari otak pasien.
Mereka kemudian mencoba menerjemahkan sinyal ini menjadi semacam perintah untuk menggerakan otot pasien.
Baca Juga: Aplikasi Bidanku Meluncur, Bantu Bumil Cepat Dapat Pertolongan
Kemudian, peneliti Ujwal Chaudhary dan Niels Bierbaumer mengimplementasikan alat neurofeedback yang mampu memperilahatkan aktivitas otak mereka secara real time sehingga seseorang dapat belajar cara untuk mengontrolnya.
Ketika elektroda yang ditanamkan di otak pria pengidap ALS merekam peningkatan aktivitas, komputerakan memutar nada audio yang meningkat.
Sedangkan, saat aktivitas otak menurun komputer akan memainkan nada menurun.
Ajaibnya, pasien ALS bisa belajar mengendalikan frequensi nada.
Baca Juga: 3 Aplikasi Gratis untuk Kelola Kesehatan Mental di Android dan iOS
Bisa Berkomunikasi dengan Keluarga
Pria pengidap ALS tersebut akhirnya berhasil berkomunikasi dengan keluarga dengan bantuan microchip dan neurofeedback.