Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Beberapa waktu sempat beredar video viral dari salah satu YouTuber yang membuat konten kontroversial.
Konten kreator dengan sengaja mengunjungi titik lokasi peristiwa kecelakaan naas yang merenggut nyawa Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah.
Dalam video tersebut nampak dua orang yang mengaku sebagai paranormal dan memanggil arwah Vaness Angel.
Baca Juga: YouTube Shorts Gaet Denny Caknan dan Young Lex, Bikin Challenge #MletreRameRame
Kejadian itu pun langsung menjadi sorotan dan memicu sejumlah reaksi di sejumlah platform media sosial.
Tak hanya itu, YouTuber kontroversial itu pun mendapat komentar dari pihak YouTube.
Baca Juga: Kenali Bahaya Mengemudi Sambil Main HP, Lebih Parah dari Mabuk!
Hal tersebut disampaikan oleh Olavina Harahap, selaku Product Marketing Manager YouTube Indonesia.
"Itu (konten kontroversial) selalu menjadi PR (pekerjaan rumah) kita," ucapnya dalam acara konferensi pers virtual, Senin (8/11).
Lebih lanjut, wanita yang akrab disapa Ola itu juga menuturkan bagaimana usaha YouTube untuk menghindari penonton dari konten-konten yang negatif.
"Memang ada konten-koten negatif itu akan terus ada, terus kita waspadai," tuturnya.
Baca Juga: Ini Dugaan Penyebab Kecelakaan Vanessa Angel, Supir Nyetir Sambil Main HP!
Kendati demikian, pihak YouTube Indonesia menyebut bahwa sebenarnya konten positif lebih banyak jika dibandingkan yang negatif.
Hanya saja, biasanya konten negatif dan kontroversial lebih menarik perhatian serta mendapatkan panggung bagi para penonton YouTube.
Baca Juga: Ternyata Indonesia Terbanyak Minta Hapus Konten di Google
Oleh karenanya, Ola mengaku bahwa pengurangan konten negatif di platformnya menjadi sebuah PR bagi dirinya yang berada di belakang layar.
"Gimana kita seharusnya bisa kasih panggung yang positif, bukan yang negatif," tegasnya.
Komentar Young Lex dan Denny Caknan
Dalam kesempatan yang sama, Young Lex dan Denny Caknan, selaku konten kreator di YouTube pun mengemukakan pendapat terkait konten panggil arwah Vanessa Angel yang sempat kontroversi di masyarakat.
Denny menilai bahwa sensasi dari konten yang dibuat oleh kreator merupakan strategi dari masing-masing.
Baca Juga: Lebih Dari 100 juta Orang Dewasa di Indonesia Menonton YouTube Tiap bulan
"Memang strateginya seperti itu gimana kita gak tahu," tuturnya.
Hanya saja ia menyebut kalau membuatchannelYouTube, tidak bedanya dengan membuka toko, dimana kreator menyajikan konten sebagai barang dagangan.
Baca Juga: YouTube Hapus Dua Channel Milik R. Kelly Karena Kasus Pelecehan
Komentar senada pun diungkapkan oleh Young Lex terkait konten sensasional di YouTube.
Ia menyebut bahwa konten-konten yang kontroversial adalah hal sudah ada sejak dari beberapa tahun lalu.
"Konten positif itu memang ga dapet panggung, tapi ya saya setuju kalau misalkan lebih banyak video yang positif," ucapnya.
Secara kesimpulan Young Lex menyebut bahwa untuk konten YouTube itu adalah cara bagi masing-masing kreator untuk memajukanchannelnya.
Baca Juga: Jumlah Pengguna Bulanan TikTok Tembus 1 Miliar, Bakal Susul Youtube?
Dan Young Lex juga menyebut kalau bisa jadi ketertarikan pengguna YouTube yang tinggi terhadap kontroversi, membuat konten-konten sepertinl itu terus banyak muncul di YouTube.
"Mau kreatif boleh, mau sensasi boleh, kalau gak suka ya gak usah ditonton," pungkas Young Lex.
(*)