Nextren.com -Penipuan online bernama Love Scam diketahui sedang marak terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Love Scam ini bermodus utama kenalan online lewat media sosial, terutama Facebook.
Target atau sasaran utama pelaku penipuan online Love Scam ini adalah kaum perempuan.
Baca Juga: Cara Mencegah Penipuan Mengatasnamakan Shopee yang Ramai Beredar
Sebagaimana diketahui, di jaman modern saat ini tidak sedikit orang yang ingin mencari pasangan lewat dunia maya.
Untuk mendapatkan pasangan secara online, orang-orang biasanya memanfaatkan beberapa platform, salah satunya lewat media sosial.
Namun, hal inilah yang menjadi celah untuk dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Salah satunya adalah penipuan online berkedok kenalan lewat media sosial yang seperti sudah disebutkan sebelumnya namanya adalah Love Scam.
Lalu, bagaimanadetail dari penipuan online Love Scam ini? Yuk lanjut di halaman kedua.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), pelaku yang sudah berhasil berkenalan secara online dengan korban akan semakin mendekatinya waktu demi waktu.
Ketika sudah berhasil mendekati sang korban, maka tujuan utama dari pelaku adalah berpacaran dengan korban yang bersangkutan.
Setelah berhasil, maka pelaku dapat meminta apapun yang dia mau, termasuk salah satunya adalah uang.
Baca Juga: Awas! Modus Baru Pencurian Data Jual Beli Online, Foto KTP Akan Dipakai Hutang Pinjol dan Menipu
Lebih lanjut, selain meminta apapun yang dia mau kepada korban secara sukarela, pelaku penipuan online Love Scam ini juga dapat memeras sang korban.
Pemerasan dilakukan dengan menyebarkan foto-foto bagian tubuh korban yang ada di tangan pelaku.
Biasanya, pelaku sudah terlebih dahulu merayu korban untuk mengirimkan foto-foto bagian tubunya.
Dari foto itulah, pelaku dapat memeras korban untuk mengirimkan sejumlah uang dengan imbalan foto-foto itu tidak disebarkan.
Sementara itu, korban dari penipuan online Love Scam ini disebut-sebut jarang ada yang melapor ke pihak berwajib.
Lalu, mengapa korban-korban penipuan online Love Scam ini jarang ada yang lapor? Yuk lanjut di halaman ketiga.
Menurut Ketua Pusat Kajian Law, Gender, and Society UGM, yang juga merupakan DosenFakultas Hukum UGM, Sri Wiyanti Edyyono, korban penipuan online Love Scam jarang lapor karena malu dan takut.
Korban malu dan takut nantinya laporan mereka ini malah dijadikan bahan lelucon atau guyonan di media sosial.
Wiyanti menambahkan, guyonan ini justru akan semakin menyudutkan para korban.
Baca Juga: Kacau! Wanita Ini Ketipu Rp 110 Juta Oleh Oknum Atas Nama Jenius!
Selain itu, korban juga takut laporan mereka ini tidak akan dianggap serius oleh pihak berwajib, kecuali viral atau mendapatkan perhatian dari publik.
Oleh karena hal tersebut, Wiyanti mengatakan penegakkan hukum terhadap pelaku penipuan online Love Scam masih belum konsisten.
Baca Juga: Parah! Ada 110 Ribu Rekening Penipuan Online, Bisa Cek Sendiri di Situs Kominfo Ini
Jadi, itulah beberpa informasi menarik terkait kasus penipuan online Love Scam yang saat ini sedang marak terjadi.
Agar terhindar daripenipuan online Love Scam ini, sebaiknya sobat Nextren semua lebih bijak dalam berkenalan atau memilih teman di media sosial.(*)