Tencent Dituduh Pakai WeChat Untuk Awasi Penggunanya di California

Jumat, 22 Januari 2021 | 13:15
City Post

Aplikasi Wechat

Nextren.com - WeChat merupakan aplikasi berbagi pesan serupa Line, WhatsApp, Telegram, dan lainnya yang dikembangkan oleh Tencent.

Hadir sejak tahun 2016 lalu, WeChat dapat dikatakan sebagai salah satu aplikasi berbagi pesan yang populer, terutama di beberapa negara seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.

Namun berkat status kepemilikan yang dimiliki oleh Tencent yang berasal dari Tiongkok, WeChat pun baru saja mengalami tuduhan yang sama dari pihak AS.

Baca Juga: Tencent Coba Redakan Kekhawatiran Blokir di AS Lewat Kontribusi Keuntungannya

Menurut laporan dari Washington Post, baru saja ada tuduhan dari anggota parlemen di negara bagian California yang mengatakan bahwa Tencent telah melakukan pelanggaran.

Tencent dinilai telah memakai WeChat untuk menyensor dan mengawasi para penggunanya di wilayah California.

"Karena erosi global nilai-nilai demokrasi menunjukkan sedikit tanda menyerah, tuntutan hukum ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperlambat erosi itu dan mungkin membantu membalikkan keadaan, dengan mengandalkan supremasi hukum," ungkap salah satu penggugat WeChat, dikutip dari Android Central.

Tuduhan kepada Tencent ini disebutkan memiliki maksud untuk menahan tindakan Tencent yang sudah dianggao melanggar hal kebebasan berbicara dan privasi penggunanya.

Pihak penggugat juga dikayakan ingin meminta perusahaan untuk membayar ganti rugi untuk mengganti kerugian finansial dan tekanan psikologis.

Baca Juga: WeChat yang Diblokir AS Dipakai 1,2 Miliar Orang per Bulan, Bisa Bikin iPhone Tak Laku!

Sebab, para pengguna WeChat di California diklaim telah menyatakan kekhawatirannya kalau Pemerintah Tiongkok akan membalas mereka atau terhadap keluarga mereka yang tinggal di China.

Dengan adanya tuduhan terbaru ini, sejumlah asumsi menyebutkan bahwa isu penyalahgunaan yang dilakukan oleh Tencent kepada para pengguna WeChat pun akan meluas ke luar negara bagian lain.

Namun sejauh ini pihak Tencent belum memberikan tanggapannya mengenai kabar terbaru yang menimpa salah satu lini bisnisnya tersebut.

Baca Juga: WeChat Dilarang AS, Pengguna iPhone di China Bisa Boikot dan Anggap Apple Hanya Telepon Yang Bisa Diganti

Bukan Pertama Kali Dituduh

Jika berbicara soal WeChat, nampaknya pada masa pemerintahan Trump di AS pun aplikasi besutan Tencent itu sudah pernah merasakan tuduhan serupa.

Pada bulan September lalu, Pemerintah AS menyatakan WeChat sebagai aplikasi yang terlarang untuk digunakan oleh para warganya.

AS menuduh WeChat sebagai ancaman keamanan nasional, yang semakin memicu ketegangan antara Beijing dan Washington kala itu.

Namun isu saat itu dibalas oleh Pemerintah Tiongkok dengan mengancam akan membuat para pengguna iPhone di Tiongkok berhenti menggunakan produk buatan Apple tersebut.

Baca Juga: TikTok, WeChat dan Huawei Diblokir AS, China Balas Melarang Masuk Perusahaan Asing Tertentu

Pasalnya seperti yang kita tahu, Tiongkok merupakan pasar yang cukup besar untuk Apple yang berlisensi AS.

Dengan menurunkan pengguna perangkat iPhone di Tiongkok, pasar penjualan iPhone dinilai sejumlah kalangan dapat menurun dan berpengaruh pada ekonomi di AS.

Patentlyapple.com

WeChat

"Karena WeChat aplikasi penting bagi para pengguna asal China, kami percaya bahwa perintah tersebut (jika terjadi) bakal memengaruhi penjualan iPhone di pasar China," ujar Ming Chi-Kuo, seorang analis Apple yang dikutip dari MacRumors, Selasa (11/8/2020).

Bahkan kala itu disebutkan kalau penurunan yang terjadi di Apple akan terjadi sekitar 30 persen, jika pihak AS benar-benar melarang WeChat di negaranya.

Baca Juga: Pejabat Administrasi AS Pikir Ulang Untuk Blokir WeChat, Takut Rugi?

Ancaman balik dari Tiongkok itu dianggap berhasil membuat AS sedikit melunak.

Pasalnya pemerintah AS mengurungkan diri untuk memblokir WeChat dari negaranya setelah 45 hari masa pelarangan yang kala itu diterapkan.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya