Donald Trump Dibungkam, Hampir Semua Media Sosial Kompak Memblokirnya

Kamis, 07 Januari 2021 | 17:30
News Sky

Donald Trump

Nextren.com -Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dibungkam oleh berbagai media sosial.

Dalam waktu kurang lebih 24 jam terakhir, Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, dan Snapchat kompak memblokir dan mengunci akun atau hal apapun yang berkaitan dengan Trump.

Perlakuan tersebut bukan tanpa sebab. Seperti kita tahu, para pendukung Trump telah menyerbu gedung Capitol Hill, Amerika Serikat sejak Rabu (6/1).

Mengetahui hal tersebut, Trump seakan mengamini kelakuan para pendukungnya dengan mengunggah berbagai konten di media sosial.

Baca Juga: Twitter Kunci Akun Donald Trump, Akan Diblokir Jika Masih Berulah

Baca Juga: Trump Kirim Pembom Nuklir ke Timteng, Wujudkan Rencana Serangan Besar ke Lokasi Nuklir utama Iran?

Mulai dari video, hingga caption atau cuitan yang dianggap memiliki unsur provokatif dan meresahkan.

Di Twitter misalnya, Trump diketahui mengunggah tiga konten terkait penyerbuan Capitol Hill.

Bagi Twitter, ketiga unggahan tersebut dapat menimbulkan kerusuhan dan hal-hal yang tidak diinginkan.

Mereka resmi mengumkan penguncian sementara akun Donald Trump pada Kamis (7/1) pagi waktu Indonesia.

Trump juga melakukan hal serupa di Facebook. Kali ini, dia kedapatan membagikan gambar yang disinyalir mendukung aksi para pendukungnya.

Mengetahui hal tersebut, pihak Facebook langsung mengambil sikap dengan menghapus unggahan tersebut.

Tak berhenti sampai di situ, Facebook juga telah memblokir akun Trump selama 24 jam ke depan.

Baca Juga: Media China Sebut Trump Sedang Mempersiapkan 'Kegilaan Terakhir' untuk Beijing

Dengan begitu, Trump tidak akan bisa mengunggah hal apapun melalui akun Facebook pribadinya.

Senada dengan Facebook, sang anak perusahaan, yakni Instagram juga melakukan kebijakan serupa.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh pimpinan Instagram, Adam Mosseri.

Baca Juga: Ada 35 Perusahaan Raksasa China Diblokir Donald Trump Jelang Berakhirnya Masa Jabatan

Sementara itu, platform media sosial lainnya, Snapchat juga turut menerapkan kebijakan yang sama dengan Twitter.

Informasi tersebut disampaikan oleh salah seorang satu 'orang dalam' Snapchat kepada TechChrunch, Kamis (7/1).

Sebelum adanya penguncian akun, CEO Snapchat, Evan Spiegel mengatakan bahwa perusahaan tidak akan mempromosikan akun yang menampilkan konten kekerasan rasial.

"Snapchat simply cannot promote accounts in America that are linked to people who incite racial violence, whether they do so on or off our platform."

Satu media sosial lain yang juga membungkam gerak-gerik Trump di platformnya adalah YouTube.

Diketahui, YouTube telah menghapus video Trump yang membahas serangan massa di Capitol Hill.

Baca Juga: Huawei Minta Inggris Tinjau Kembali Larangan Koneksi 5G, Setelah Trump Kalah Pemilu

Penyebabnya, bukan karena serangan yang dilakukan, tapi lebih kepada informasi palsu soal hasil pemilu 2020 yang disampaikan Trump, seperti dikutip The Verge.

Dalam video tersebut, Trump mengatakan bahwa hasil pemilu 2020 tidak adil dan telah dicurangi.

“We had an election that was stolen from us. It was a landslide election and everyone knows it, especially the other side.”

Trump kerap kali menebar informasi palsu soal hasil pemilu 2020 di berbagai platform media sosial.

Hal tersebut dilakukannya berulang kali, sehingga dianggap dapat membuat resah masyarakat.

YouTube sendiri tidak sampai memblokir atau mengunci akun Trump.

Hanya saja, setiap video Trump yang berisi tentang informasi palsu soal hasil pemilu 2020 atau apapun itu, akan langsung dihapus.

Baca Juga: Pemerintah AS Blokir Huawei Saat Trump Menjabat, Bagaimana dengan Biden?

Hingga saat ini, belum ada lagi media sosial yang mengumumkan kebijakan untuk membungkam Trump di platformnya.

Namun, jika Trump dan pendukungnya masih memperkeruh suasana, bukan tidak mungkin gerak-geriknya akan semakin dipersempit media soial. (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto