Netizen Heboh Dengar Suara Dentuman Besar di Jawa Tengah, Simak Penjelasan BMKG Ini

Senin, 11 Mei 2020 | 19:05
csengineermag

Ilustrasi Seismograph pendeteksi gempa

Nextren.com - Suara dentuman besar kembali terjadi dan didengar oleh masyarakat di Jawa Tengah.

Sebelumnya, pada bulan lalu (11/4/2020) juga terdengar suara dentuman yang beberapa kali terdengar oleh warga, terutama di Jawa Barat dan Jabotabek.

Sejak Senin (10/5/2020) pagi, viral di media sosial Twitter tentang unggahan sejumlah pengguna Twitter yang mengaku mendengar suara dentuman di beberapa wilayah Jawa Tengah.

Suara dentuman misterius terdengar di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Senin (11/5/2020) dini hari.

Dentuman itu terdengar sangat keras hingga membuat sejumlah warga kaget.

Baca Juga: Inilah Cared+, Aplikasi Deteksi Dini Covid-19 Asli Buatan Indonesia

Mariana, warga Kecamatan Sragen Kota, mengatakan suara dentuman keras itu terdengar sekitar 01.00 WIB.

Saat itu Mariana sedang menonton televisi di rumah. "Dengar suara itu (dentuman). Suara 'dung'," katanya kepada Kompas.com, Senin.

Mariana mengira suara dentuman itu berasal dari trafo listrik yang meledak.

Namun, setelah suara itu hilang listrik tidak mati.

Dia mengatakan, suara dentuman keras tersebut berlangsung cepat. Suara itu terdengar sekitar satu detik.

Baca Juga: Cara Mudah Mempercepat Kinerja iPhone dan Android Dalam 5 Menit

Selain Mariana, Joko Sunoto, warga Sragen lainnya, juga mendengar dentuman itu.

Berbeda dengan Mariana, Joko Sunoto mendengarkannya pada sekitar 00.20 WIB.

"Saya dengar suara itu sekitar jam setengah 1 dini hari tadi. Suaranya sangat keras," kata Joko.

Suara dentuman misterius itu juga terdengar di Solo. Nirwan, warga Kecamatan Sumber, Solo, mendengar dentuman itu sekitar 00.25 WIB.

"Suaranya sangat keras," kata dia. Nirwan mendengar suara itu setelah pulang ronda malam.

Baca Juga: REVIEW Kamera Utama Oppo A92: Quad Camera Kaya Fitur, Harga 4 jutaan

Begitu mau tidur, dia mendengar suara dentuman misterius itu. "Suaranya menggema kok," tutur dia.

Hingga menjelang siang, kata kunci "dentuman" dan tagar #dentuman masih menjadi salah satu trending topic di Twitter.

Pengguna Twitter masih mempertanyakan sumber suara dentuman yang disebut-sebut terdengar pada Senin dini hari.

"Lur daerah mu mau enek suara dentuman ngono ra" tulis akun @jawafess. Hingga pukul 10.00 WIB, twit tersebut telah dibagi ulang lebih dari 100 kali dan disukai lebih dari 2.700 kali. Ribuan twit lain juga diunggah oleh pengguna Twitter dan membahas soal suara dentuman yang didengar ini.

Baca Juga: 3 Aplikasi Ini Bisa Mendukung Ibadah Puasa Lancar dan Bermanfaat

"Sempet dengar tak kira suara gluduk jebule semua dengar suara dentuman misterius" ujar akun @mbahbir.

"Jog 00.59 suara dentuman ono sik krungu ora btw" tulis akun @jogmfs.

"Min, ada suara dentuman ini darimana asalnya ya...Keras banget dari kalasan sleman..2x jedanya sekitar 5 menitan" tulis akun @merapi_news.

Suara dentuman apakah itu?

Baca Juga: Smart TV Xiaomi Mi TV 4 32 inch Resmi Masuk Indonesia, Harga Rp 1,9 Juta

Penjelasan BMKG

Kepala BMKG Stasiun Meterologi Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo mengatakan, tidak ada catatan mengenai aktivitas seismik (gempa tektonik).

"Tidak terkait dengan aktivitas seismik (gempa tektonik) baik yan dipicu oleh aktivitas sesar lokal (baribis kendheng, dll) maupun aktivitas zona subduksi selatan Hawa" jelas Achadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (11/5/2020) pagi.

Menurut Achadi, dari monitoring listrik udara, jika melihat data lightning detector, terlihat distribusi sambaran kilat atau petir pada 10 Mei 2020 pukul 23.00 WIB hingga 11 Mei 2020, pukul 05.00 WIB.

Adapun sambaran kilat atau petir tersebut sebagian besar terkonsentrasi pada pegunungan tengah dan pesisir selatan Jawa Tengah, sedikit sebaran juga terdapat di sekitar Solo, Klaten, dan Kendal.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono juga memastikan bahwa sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik.

Baca Juga: Advan G5 Hadir Seharga 1 Jutaan, Bonus Wireless Earphone dan Kuota 31GB Setahun

Simak Penjelasan Lapan Suara dentuman yang ini disebut-sebut terjadi pada Senin (11/5/2020) antara pukul 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB di sebagian wilayah Jawa Tengah seperti Surakarta dan Semarang.

"Setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah," jelas Daryono saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2020) pagi.

Apabila aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan.

"Jika itu terjadi, maka akan tercatat oleh sensor gempa," kata dia.

Menurut Daryono, saat ini, BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah.

Baca Juga: Penghasilan 10 YouTuber Teratas di Indonesia, Baim Wong Minimal Dapat Rp 681 Juta Sebulan!

"Sehingga jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam. Selanjutnya, diproses untuk kami tentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya untuk diinformasikan kepada masyarakat," jelas

Daryono. Adapun bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang-ulang.

Misalnya, adalah pada peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014.

Kemungkinan penyebab suara dentuman

Baik Achadi maupun Daryono mengungkapkan sejumlah kemungkinan yang menyebabkan munculnya suara dentuman.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Password Menjadi Barang Jual Beli di Dark Web

Achadi menyebutkan, indikasi awal suara dentuman apabila terdengar secara terpisah dan dalam waktu berlainan adalah suara petir.

"Bisa jadi merupakan suara petir. Namun apabila terdengar secara bersamaan atau ada perbedaan waktu yang relatif kecil dan dalam area yang luas, maka perlu kajian lebih lanjut," kata Achadi.

Ia mengungkapkan, banyak faktor yang bisa menyebabkan suara dentuman tersebut.

"Beberapa sumber suara yang bisa memicu, antara lain sonic boom (shock waves/gelombang kejut) dari pesawat jet ketika terbang melebihi kecepatan suara," ujar dia.

Sementara itu, Daryono menjelaskan, ada kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa yang memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan.

Baca Juga: Bocoran 5 Game PS4 yang Akan Bisa Tampilkan Grafik PS5 Secara GratisKemungkinan lainnya berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif, dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan.

"Apalagi jika terjadinya patahan batuan tersebut terjadi di kawasan lembah dan ngarai atau di kawasan tersebut banyak rongga batuan sehingga memungkinkan suaranya makin keras karena resonansi," kata Daryono.

"Beberapa peristiwa gempa Bantul 2006 juga mengeluarkan bunyi dan sempat meresahkan warga saat itu."

"Namun suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Suara Dentuman di Jawa Tengah, Apakah Itu? Ini Penjelasan BMKG"Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah

Tag

Editor : Wahyu Subyanto