Nextren.com - Saat pandemi corona dan penerapan PSBB seperti saat ini, semua sektor industri menjerit kehilangan pendapatan.
Bagaimana tidak, selama orang lebih banyak diam di rumah, ekonomi menjadi tidak bergerak sehingga saling memengaruhi ke bidang lain.
Namun lain halnya dengan bisnis tablet di Indonesia yang malah berlaku sebaliknya.
Saat pandemi corona, penjualan tablet malah naik, seperti ditunjukkan oleh analisa market oleh tim Samsung Indonesia.
Hal itu disampaikan Denny Galant, Head of Product Marketing IT & Mobile, Samsung Electronics Indonesia, saat peluncuran tablet Galaxy Tab S6 Lite secara online di Jakarta (30/4).
Menurut Denny, selama masa pandemi corona yang memaksa orang untuk work from home (WFH), ternyaya pencarian tablet malah meningkat, begitu pula yang dialami oleh tablet Galaxy Tab yang mencatat kenaikan 20 persen.
Ternyata, aktifitas work from home (WFH) membuat kebutuhan untuk bekerja dan mencari hiburan juga meningkat.
Hal itu bisa didapatkan dengan baik dari perangkat tablet, dimana layarnya besar dan bisa melakukan banyak hal, baik untuk bekerja, belajar da mencari hiburan.
Karena itu peluncuran tablet Galaxy Tab S6 Lite hari ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.
Keunikan dari tablet Galaxy Tab S6 Lite ini adalah adanya S-Pen untuk mengakses semuanya secara lebih mudah, termasuk menggambar sketsa, atau membuat desain bersama saat video conference.
Gizmochina
Samsung Galaxy Tab S6 Lite.
S-Pen ini tidak memerlukan baterai sehingga lebih praktis pemakaiannya.
Kinerjanya didukung oleh chipset Exynos 9611 yang diklaim setara dengan Snapdragon 712, dipadukan dengan RAM 4GB dan internal 64Gb atau 128GB.
Baterainya yang sebesar 7040mAh diklaim mampu bertahan dipakai hingga 13 jam non-stop.
Di Indonesia, Galaxy Tab S6 Lite ini ditawarkan seharga Rp. 6.999.000 (64Gb) dan Rp. 7.299.000 (128GB).