Begini Aturan Baru Membeli Hape Dari Luar Negeri, Harus Segera Daftar dan Maksimal 2 Unit

Sabtu, 29 Februari 2020 | 18:00
Tribun

Ilustrasi beli hape

Nextren.com - Selama ini, ada cukup banyak masyarakat membeli smartphone di luar negeri, baik berangkat sendiri ataupun menitip ke kenalan yang sedang ke luar negeri.

Biasanya, alasannya adalah karena barang tersebut pertama kali beredar di luar negeri, sedangkan di Indonesia belum masuk.

Contohnya pada iPhone seri terbaru, juga Android kelas atas yang tidak masuk Indonesia seperti OnePlus dan Sony Xperia.

Gengsi sebagai pemilik pertama di Indonesia, tentu menjadi alasan yang menggoda.

Baca Juga: Skema Whitelist Dipakai Pemerintah Blokir IMEI Ponsel BM, Seperti Ini Caranya

Nah setelah pemblokiran hape ilegal berlaku nanti pada 18 April 2020, maka hape yang dibeli dari luar negeri ini termasuk hape ilegal.

Artinya, meski dibeli secara sah, hape dari luar negeri ini tak bisa dipakai di Indonesia.

Lalu bagaimana para pembeli barang dari luar negeri harus bersikap?

Sebenarnya, pemrintah telah mengantisipasi hal ini saat membuat aturan pemblokiran hape ilegal.

Baca Juga: Hape BM yang Sudah Aktif Sebelum 18 April 2020, Tidak Akan Kena Blokir IMEI

Dalam aturan tersebut, hape yang dibeli dari luar negeri secara pribadi, dibatasi dua perangkat per orang.

Lain lagi jika pembelian hape di luar negeri itu untuk dijual lagi, atau dibisniskan.

Nantinya ada aturan tersendiri untuk pembelian hape untuk bisnis ini.

Jadi bagi mereka yang selama ini berbisnis preorder (pemesanan) hape terbaru dari luar negeri, mungkin tak akan semudah dulu lagi melakukannya.

Baca Juga: Inilah 5 HP 1 Jutaan Terbaik Februari 2020, Kamera Bagus dan Sudah Octa Core

Soalnya metode penjualan secara preorder ini akan masuk kategori bisnis, bukan dipakai pribadi.

Selama ini marketplace seperti Tokopedia atau Bukalapak juga punya fitur untuk membuka preorder barang tertentu.

Jadi calon pembeli bisa memesan dulu dan dikumpulkan hingga jumlah tertentu oleh penjual lewat Tokopedia atau Bukalapak, lalu penjual baru membeli atau memesannya ke luar negeri.

Hal lain adalah adanya pajak, yang akan dikenakan untuk hape dengan harga minimal 500 dollar AS (sekitar Rp 7 juta).

Baca Juga: Telkomsel Imbau Pelanggan untuk Tidak Membeli Pulsa di Jam-jam Berikut

Agar bisa dipakai di Indonesia, hape yang dibeli di luar negeri ini harus membayar pajak dan wajib didaftarkan nomor IMEI-nya.

Nomor IMEI hape tersebut harus diregistrasi dahulu di situs imei.kemenperin.go.id atau lewat aplikasi.

Soalnya, jika nomor IMEI tidak langsung didaftarkan sebelum diisi nomor simcard Indonesia, maka status hape tersebut adalah ilegal atau BM.

Baca Juga: Strategi Samsung Indonesia Untuk Tingkatkan Pembelian Smartphone

Jika hape tersebut ilegal, maka tak akan bisa terhubung ke operator seluler, meskipun fitur WiFi masih bisa dipakai seperti biasa.

Saat ini tiga kementrian sedang menyiapkan platform registrasi IMEI untuk masyarakat yang membeli atau membawa hape dari luar negeri.

Namun bagaimana dengan mereka yang lupa mendaftarkan IMEI namun sudah membayar pajak impornya? Ternyata hal itu masih dibahas pemerintah.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya