Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Departemen Pertahanan Amarika Serikat atau yang lebih dikenal dengan Pentagon memang punya sistem keamanan yang super ketat.
Wajar saja, di dalam bagunanan raksasa berbentuk segi lima ini terdapat rahasia pertahanan dan politik negara superpower sekelas AS.
Baru ini Pentagon mengeluarkan program baru yang bertujuan untuk membasmi mata-mata yang sering mengintai semua aset mereka.
Yang jadi fokus di sini adalah penggunaan drone sebagai medianya.
Dilansir dari Engadget, saat ini Pentagon sudah meresmikan kerjasama dengan Fortem Technologies untuk memburu para drone mata-mata ini.
Baca Juga: Kenali Drone yang Menjadi Alasan Perseteruan Iran dan Amerika
Caranya cukup unik, bukannya ditembak, mereka akan menggunakan jaring untuk menjatuhkan drone.
Sebagai catatan, sejak tahun 2017 lalu Pentagon sudah memberikan izin bagi semua basis militer AS untuk menembak jatuh drone yang mendekat.
Bersama dengan Fortem Technologies, nantinya pasukan Drone Hunter akan dikerahkan untuk menjaga setiap basis militer AS.
Berdasarkan data dari Defense One, Pentagon sampai rela mengeluarkan dana jutaan dollar untuk program ini.
Jumlah itu sepertinya tidak sebanding dengan rahasia militer negara yang mungkin bisa mengahancurkan AS sendiri.
Nah, Drone Hunter sendiri dilengkapi dengan AI khusus yang mampu melacak keberadaan drone lain.
Baca Juga: Drone GoPro Karma di Seluruh Dunia Tak Bisa Terbang Karena GPS
Saat drone yang dicurigai sudah masuk ke jangkauannya, Drone Hunter akan langsung menembakkan jaring untuk menangkap si terduga mata-mata tadi.
Sekilas cara ini mirip dengan cara Spider-Man saat menangkap para musuhnya.
Baca Juga: Ini Spesifikasi Drone yang Digunakan AS Untuk Tewaskan Jendral Iran
Menangkap drone di udara diklaim punya beberapa keuntungan yang cukup berarti.
Selain bisa mencegah drone masuk lebih jauh atau menghalangi arus sinyal mereka, penggunaan jaring juga bisa menjaga kondisi fisik drone.
Yap, saat terjatuh nanti drone akan terlindungi lapisan jaring sehingga segala komponennya akan tetap terjaga.
Dengan ini pihak Pentagon bisa menginvestigasi lebih lanjut mengenai siapa pengirim dan alasan dari terbangnya drone tersebut.
Rekaman kamera jelas bisa menunjukkan dari mana drone ini berasal serta siapa penerbangnya.
Oh iya, untuk mencegah terjadinya kasus salah tangkap, pihak Fortem Technologies juga melengkapi Drone Hunter dengan sistem yang mampu membedakan drone mana yang melanggar batas dan tidak.
Baca Juga: Selain Untuk Fotografi, Drone Bisa Untuk Pertanian Pemadam Infrastruktur Hingga Militer
Sistem juga bisa membedakan beragam objek terbang lain seperti burung sehingga lebih ramah lingkungan.
Sistem yang diberi nama SkyDome ini juga bisa memberi tahu pasukan yang berjaga apabila ada drone yang mendekat.
SkyDome juga bisa langsung memerintahkan Drone Hunter untuk terbang sendiri kalau dirasa ada ancaman yang datang. (*)
Baca Juga: Jangan Pernah Menerbangkan Drone di Tiga Lokasi Ini, Bahaya!