Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Seminggu terakhir ini hubungan antara Amerika Serikat dan Iran semakin memanas.
Hal ini disebabkan oleh tewasnya jenderel Iran, Qassem Soleimani, akibat serangan rudal AS.
Baca Juga: Pasca Iran Serang Pertahanan Amerika Serikat, Harga Bitcoin Meroket
Sekarang aksi dukungan dan protes mulai banyak bermunculan di media sosial.
Banyak cara yang digunakan para netizen, salah satunya adalah meretas situs-situs milik AS.
Baru-baru ini seorang hacker muda beraksi dengan meretas situs milik seorang dokter gigi asal AS, Phil Openshaw.
Baca Juga: Kenali Drone yang Menjadi Alasan Perseteruan Iran dan Amerika
Bukan situs yang terlalu penting memang, tapi diretasnya situs ini jadi bukti luasnya dampak sosial dari konflik antar negara.
Dilansir The Verge, Phil sebenarnya sudah lama tidak membuka situs pribadinya itu.
Biasanya ia menggunakan situs itu untuk membagikan aktivitasnya yang sering pergi ke luar negeri untuk memberikan pelayanan gigi gratis.
Phil kaget saat melihat situs pribadinya menampilkan foto Qassem Soleimani lengkap dengan bendera Iran dan diiringi pesan "Down with America".
Sekarang situs www.ldsafricasmiles.com milik Phil sudah tidak bisa diakses lagi.
Baca Juga: Ini Spesifikasi Drone yang Digunakan AS Untuk Tewaskan Jendral Iran
Hacker yang meretas ini punya kode nama Mrb3hz4d atau Mr. Behzad.
Kepada The Verge, Behzad menyebut kalau usianya baru 19 tahun.
Ia juga mengklaim kalau aksinya ini murni atas dasar patriotisme dari dirinya sendiri, bukan suruhan dari pihak lain.
Baca Juga: Trump Bakal Update Status Perang Dengan Iran, Ajak Kongres Follow Twitternya
"Saya tida bekerja untuk pemerintah. Saya bekerja untuk negara saya, Iran," katanya kepada The Verge.
Dalam pesan Telegramnya, Behzad juga menambahkan emoji hati dan bendera Iran.
Di era digital seperti ini pemanfaatan teknologi dalam setiap konflik memang sangat dibutuhkan.
Kemampuan meretas situs-situs penting pemerintah bisa jadi kunci sukses sebuah negara dalam memenangkan perang.
Jadi, buat kalian yang merasa jago hacking, sebaiknya manfaat skill itu untuk hal yang bermanfaat.
Siapa tahu suatu saat nanti negara membutuhkan bantuan kalian. (*)
Baca Juga: Hacker Jogja Peras Rp 51,5 Miliar Dari Perusahaan Amerika, Ternyata Begini Modusnya