Jangan Remehkan Efek Negatif Kabar Hoax, Bisa Bikin Stres dan Kesepian!

Selasa, 08 Oktober 2019 | 18:30
Tangkap layar video Channel News Asia

Sepak Terjang Para Pembuat Berita Hoax Kelas Kakap, Mampu Menangkan Donald Trump Hingga Jamah Politi

Nextren.com - Berita palsu atau yang dikenal dengan istilah populer “hoax” bisa bertebaran dalam berbagai bentuk, mulai dari tulisan, foto, dan video.

Di era ini, semua orang bisa menggunakan media sosial, dan berita hoax jadi sangat mudah tersebar.

Mengingat dampaknya sangat buruk, setiap orang pasti ingin menghindarinya.

Terutama ketika ada isu penting yang tersebar di tengah masyarakat, tentu kamu ingin mendapatkan informasi yang valid dan berkredabilitas agar bisa up to date dengan kabar terkini.

Baca Juga: Karena Sebar Hoax Anti Demo Hongkong, YouTube Tutup Lebih Dari 200 Kanal

Selain itu, dampak buruk berita hoax juga bisa merugikan kesehatan mental.

Seperti ini penjelasan ilmiahnya: Dalam sebuah studi, para psikolog sepakat bahwa berita hoax bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, seperti post-traumatic stress syndrome (PTSD), menimbulkan kecemasan, sampai kekerasan.

Tidak hanya itu, psikolog percaya, orang yang terpapar berita hoax juga bisa membutuhkan terapi, karena diselimuti kecemasan, stres, dan merasa kesepian karena berita palsu.

Psikolog meyakini, berita hoax dihadirkan untuk memanipulasi banyak orang.

Baca Juga: BMKG Konfirmasi Kabar Kondisi Kritisnya Patahan Sunda Sebagai Hoax

Sebab, berita palsu bisa memanfaatkan kelompok orang yang takut, dan mengambil keuntungan ketakutan itu.

Jangan menyepelekan dampak buruk berita hoax pada kesehatan mental.

Sebab, efeknya bisa berlangsung dalam jangka panjang. Misalnya, mengganggu situasi emosional dan suasana hati yang berkepanjangan, sampai “menghantui” pikiran untuk waktu yang lama.

Malas mencari tahu kebenaran suatu berita? Ini akibatnya

Baca Juga: Awas! Polisi Bisa Telusuri Grup WA yang Sebar Hoax-Ujaran Kebencian, Begini Prosedurnya

Orang yang tidak memiliki keinginan untuk mengonfirmasi atau mencari tahu sumber sebuah berita, cenderung menunjukkan gejala fisik dan mental yang kurang sehat.

Para peneliti menemukan, orang-orang yang tidak gemar mencari tahu kebenaran atas sebuah berita, memiliki respons yang tidak baik, saat dihadapkan dengan informasi menyesatkan dalam situasi stres.

Akibatnya, muncul rasa stres, respons jantung yang tidak normal, dan perilaku membaca tak menentu.

Hal ini juga berpengaruh pada aspek psikologis.

Baca Juga: Cara Mudah Laporkan Berita Hoax Ke Kominfo Lewat Aplikasi Ini

Orang-orang yang enggan mencari tahu kebenaran suatu berita akan merasa kurang percaya diri dan suka menganggap diri mereka negatif.

Dengan demikian, kemampuan seseorang untuk menilai keaslian suatu berita, bisa memengaruhi kondisi kesehatannya, baik secara fisik maupun mental.

Cara menghindari berita hoax demi kesehatan mental

Ada banyak cara untuk tidak “termakan rayuan gombal” berita hoax yang sampai ke telinga maupun mata kita.

Baca Juga: Hindari Dari Berita Hoax, WhatsApp dan NASSCOM Edukasi Warga India

Beberapa di antaranya ialah:

Bersikap skeptis

Sebelum memercayai sebuah kabar, tanya dulu diri sendiri, apakah sumbernya dapat dipercaya?

Untuk menghindari berita hoax, ada baiknya kita lebih jeli dalam memverifikasi sumber datangnya berita, agar tidak ada kabar hoax.

Belajar menilai kabar

Menurut penelitian, orang yang sulit menilai keaslian sebuah kabar di televisi, koran atau media sosial, cenderung mengalami gangguan pada kesehatan mentalnya.

Oleh karena itu, belajar menilai informasi yang diterima, misalnya mencerna apakah info itu masuk akal, menjadi cara tepat dalam mempersiapkan diri dalam menangkal berita hoax.

Baca Juga: Grup Whatsapp Keluarga Suka Sebar Gambar Hoax? WA Punya Fitur Baru untuk Cek

Periksa waktu penerbitan informasi

Dalam hal ini, waktu penerbitan informasi, memerankan peran penting dalam penyebaran kabar hoax.

Sebab, banyak berita yang sudah tidak relevan, kemudian dirilis lagi untuk memanaskan suasana. Akibatnya, banyak orang yang bisa terkena dampak buruknya.

Bertanya pada ahli

Untuk lebih memastikan lagi, bertanya langsung kepada ahli dalam bidang tertentu.

Misalnya, bertanya kepada ahli hukum, mengenai informasi tidak jelas mengenai kasus hukum tertentu, yang ramai beredar di masyarakat.

Baca Juga: Ini Tips Ampuh Mengenali Berita Hoax Yang Bertebaran Di Internet

Selain itu, kita pun bisa memanfaatkan situs-situs yang menyediakan layanan pengecekan fakta, agar berita hoax dapat dihindari.

Lawan dengan humor

Salah satu cara ampuh dan positif dalam memerangi perasaan yang didapatkan setelah membaca berita hoax ialah dengan tertawa.

Humor atau candaan dianggap efektif dalam memerangi stres dan kecemasan, akibat hoax.

Baca Juga: Hacker Penyebar Teror Hoax Ancaman Bom ke Ratusan Sekolah di AS Ditangkap

Mulai beraksi

Mengubah perasaan amarah, stres, dan kecemasan menjadi aksi disebut bisa membantu, seperti membuat petisi untuk menghilangkan berita hoax hingga melakukan protes.

Hal ini diyakini efektif untuk mengalahkan rasa stres yang kita rasakan, setelah membaca berita hoax. Sebelum memercayai berita secara utuh, cari tahu kebenarannya, dengan bertanya kepada ahli, serta melihat kredibilitas sumbernya.

Selain itu, tak ada salahnya bersikap skeptis, dengan tidak mudah memercayai suatu informasi.

Jika bukan kita yang menyaring berita hoax supaya tidak “menyerang” diri sendiri dan orang-orang terdekat, siapa lagi?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Buruk Berita Hoax pada Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya"

Tag

Editor : Wahyu Subyanto