Layanan Internet of Things XL Resmi Rilis di 31 Kota, Tarif Mulai Rp 15 Ribu Setahun

Rabu, 25 September 2019 | 17:50
xl

Bentuk Simcard khusus IoT dari XL Axiata

Nextren.com - Trafik layanan data terus meningkat di seluruh operator.

Namun jumlah pengguna cenderung stagnan, karena pelanggan baru memang sudah jenuh.

Bahkan seorang pengguna smartphone di Indonesia, rata-rata punya lebih dari satu nomor seluler.

Maka sasaran untuk meningkatkan trafik data berikutnya adalah layanan Internet of Things (IoT).

Hal itu juga dilakukan oleh XL Axiata, yang memanfaatkan perkembangan potensi bisnis solusi Internet of Things (IoT) dalam menyongsong era Industri 4.0.

Baca Juga: Xiaomi Mi 9 Pro Jadi Hape 5G Berprosesor Snapdragon 855 Plus Termurah

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan secara komersial jaringan berteknologi Narrowband IoT (NB-IoT) di 31 kota/kabupaten di Indonesia.

Peluncuran jaringan NB-IoT dan layanan solusi IoT ini juga merupakan produk dari XL Business Solution.

Tujuannya untuk memperkuat bisnis di pasar korporasi dan UKM, untuk memberikan solusi kebutuhan IoT secara end to end dan customize.

Berbagai ekosistem pendukung juga dirangkul, seperti penyedia perangkat, platform, system security hingga perguruan tinggi dan institusi pendidikan terkait, serta komunitas yang memiliki minat melakukan riset dan pengembangan di bidang IoT untuk memanfaatkan jaringan NB-IoT.‬

Menurut Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata, Feby Sallyanto mengatakan, “Kami melihat layanan IoT akan menjadi solusi bisnis pilihan di masa mendatang untuk korporasi dan UKM serta sekaligus menjadi sumber pertumbuhan kami di era Industri 4.0."

Baca Juga: Operator Seluler Keluhkan Harga Mesin Pendeteksi IMEI yang Mahal

Untuk merespon hal tersebut, mereka berupaya memperkuat ekosistemnya, salah satunya dengan meluncurkan secara komersial penyediaan kartu perdana khusus NB-IoT, jaringan di 31 kota serta solusi NB-IoT secara end to end dan customize, bagi ekosistem yang membutuhkan.

Feby menambahkan, dalam upaya pengembangan ekosistem NB-IOT ini, beberapa pihak diajak bekerja sama seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Perindustrian.

Kerja sama lain dijalin dengan mitra penyedia perangkat, platform, dan system security yang sudah teruji.

Bagi kalangan pendidikan, jaringan NB-IoT ini dapat dimanfaatkan oleh para pengembang perangkat IoT baik dari pelajar/mahasiswa, juga industri di setiap kota yang telah terkoneksi.

Ke-31 kota/kabupaten tersebut adalah DKI Jakarta, Bogor, Bandung, Purwakarta, Majalengka, Cimahi, Cirebon, Tasikmalaya, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Mojokerto, Denpasar, Mataram, Medan, Binjai, Lhoksumawe, Lubuk Linggau, Padang, Pekanbaru, Batam, Tanjung Pinang, Bengkulu, Banjarmasin, Bontang, Palangkaraya, Samarinda, Pontianak, Makassar, dan Kendari.

Baca Juga: Kini Ada 900 Juta Perangkat Menggunakan Sistem Operasi Windows 10

way
way

Manajemen XL Axiata menunjukkan bentuk sicmard khusus IoT yang siap dipasarkan

Berikutnya, jaringan NB IoT ini diklaim akan terus dikembangkan hingga bisa menjangkau ke seluruh Indonesia.

Teknologi Jaringan NB-IoT

Secara teknis, jaringan NB-IoT prinsip kerjanya sama dengan teknologi selular secara umum.

Hal yang membedakan adalah modul komunikasi yang ada pada perangkat IoT, yang hanya dapat bekerja pada jaringan NB-IoT pada frekuensi 900 MHz (band 8).

Dengan menggunakan frekuensi yang rendah yaitu 900Mhz, jaringan NB-IoT dengan LPWA (Low Power Wide Area), artinya daya yang digunakan perangkat untuk berkomunikasi dengan jaringan sangat kecil.

Namun cakupan jangkauannya sangat luas, sehingga jaringan tersebut lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: Kisah Anggota Densus 88 yang Rajin Main Mobile Legends Untuk Intai Teroris di Jakarta Utara

Dibandingkan dengan jaringan selular lainnya, maka kebutuhan perangkat IoT ini tidak membutuhkan bandwidth besar.

Dengan teknologi NB-IoT, baterai sebuah perangkat IoT dapat bertahan hingga 10 tahun, tanpa perlu diisi ulang.

Selain itu, perangkat pemancarnya dapat mencakup radius lebih dari 10 kilometer dan menggunakan infrastruktur telekomunikasi yang aman dan terintegrasi.

Jaringan NB-IoT milik XL Axiata didukung oleh penyedia perangkat telekomunikasi global seperti Ericsson, Huawei, Cisco, dan lainnya.

Baca Juga: Ini Perbandingan Foto Low-Light Dari Huawei Mate 30 Pro, iPhone 11 Pro, Galaxy Note 10+ dan Google Pixel 3

way
way

Grafik perkembangan IoT di Indonesia

Tidak hanya layanan koneksi NB-IoT, disediakan pula end-to-end solution berbasis teknologi NB-IoT sesuai kebutuhan pelanggan.

Hingga 31 Desember 2019 nanti, XL Axiata memberikan promo paket layanan NB-IoT seharga Rp 15.000 (sebelum pajak), selama 1 tahun dengan kuota data 20MB untuk pelanggan korporat.

Selama masa promo, pelanggan layanan NB-IoT dapat menggunakan FlexIoT untuk menerima data yang dikirim oleh perangkat NB-IoT dan membangun aplikasi di atas FlexIoT.

FlexIoT ini adalah IoT Platform full stack, yang khusus dibangun bagi pelanggan IoT XL Axiata.

Awal tahun ini, XL Axiata sudah meluncurkan solusi IoT di bidang transportasi dengan product Fleetech yang sudah dinikmati oleh berbagai pelanggan korporat.

Kemudian pada pertengahan kuartal kedua tahun ini, di bidang agriculture, mereka membangun solusi smart poultry dalam rangka digitalisasi industri peternak ayam untuk sebuah korporasi besar di Indonesia.

Dalam waktu dekat, XL Business Solution akan memasuki area baru yaitu smart building dengan menggandeng beberapa korporasi ternama. Jaringan 4G LTE XL Axiata saat ini tersedia di 408 kota/kabupaten di Indonesia. (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto