Begini Kondisi dan Kesiapan Operator Seluler Saat Ibukota Pindah ke Kalimantan Timur

Selasa, 27 Agustus 2019 | 22:24
XL

BTS XL axiata di Sumbawa

Setelah ditunggu cukup lama dan menjadi polemik di masyarakat, akhirnya Presiden Joko Widodo hari Senin (26/8/2019) secara resmi mengumumkan lokasi ibu kota baru, yakni sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupatan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Menurut Jokowi, pemerintah telah melakukan kajian legkap dan berlapis-lapis hingga sampai pada keputusan tersebut.

Namanya pindah ibukota negara, tentu banyak sekali yang harus dipersiapkan.

Jika pemerintah fokus pada persiapan infrastruktur secara lengkap, maka bagaimana dengan telekomunikasi dan internet yang selama ini disiapkan secara mandiri oleh operator?

Baca Juga: Operator Dianggap Ogah-Ogahan Bersihkan Hape BM, Ketua ATSI Mirza Fachyz Ungkap Besarnya Investasi untuk Pemblokiran IMEI

Pasalnya, selama ini operator lebih banyak membangun di pulau Jawa, terutama Jabodetabek yang sangat padat penduduknya.

XL Axiata

Operator XL Axiata menyatakan telah memiliki infrastruktur yang cukup baik dan memadai di Kalimantan Timur.

“Jaringan kami telah didukung backbone fiber optic yang menghubungkan Kalimantan dengan Sulawesi, Bali- Lombok, Jawa, dan Sumatera," kata CEO XL Axiata, Dian Siswarini, seperti dilansir dari KompasTekno, Selasa (27/8/2019).

Menurut Dian jaringan antar-kota di Kalimantan juga sudah didukung dengan fiberisasi.

Setelah lokasi persis ibukota sudah ditetapkan, XL Axiata akan mulai memperluas ekspansi jaringan sejalan dengan proses perpindahan ibu kota baru.

Baca Juga: Teknologi 5G, Proyek Telekomunikasi Ambisius yang Dilebih-lebihkan Operator?

Sebelum ibukota dibangun, Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata, I Gede Darmayusa menyarankan pemerintah dan operator seluler untuk membangun pipa utilitas (ducting) bersama untuk menyalurkan kabel-kabel jaringan di bawah tanah. Tujuannya agar penataan kabel lebih teratur, seperti yang sudah diterapkan di kota-kota besar di luar negeri, tidak semrawut.

Tentu saja pengalaman buruk hutan kabel seperti di Jakarta, agar jangan terulang kembali di ibukota baru.

Baca Juga: Operator Asal Arab Saudi Zain Dilarang Menjual Paket Internet Haji di Indonesia

Indosat Ooredoo

Begitu pula Indosat Ooredoot yang menyatakan siap mendukung keputusan pemerintah terkait ibu kota baru di Kalimantan Timur.

“Sesuai dengan strategi yang sudah kami canangkan, bahwa kami konsentrasi membangun jaringan di luar Pulau Jawa, termasuk seluruh wilayah Kalimantan,” ujar SVP, Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Turina Farouk.

Sementara itu, Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren, menyatakan siap untuk mendukung tersedianya infrastruktur telekomunikasi demi terciptanya kelancaran masyarakat berkomunikasi serta jalannya pemerintahan berbasis sistem elektronik.

Baca Juga: Advan s50 Prime Dijual Rp 700 Ribuan, Bisa Pilih Internet 4G Tercepat Semua Operator

Smartfren

Smartfren akan terus mengikuti rencana lebih lanjut dari pemerintah dalam program pemindahan ibukota tersebut.

Program pembangunan infrastruktur di ibukota yg baru tentu akan melewati banyak tahapan dan waktu, dan Smartfren harus seiring dan sejalan dengan tahapan tersebut.

Sama seperti harapan XL Axiata, Smartfren juga berharap agar pemerintah ikut memfasilitasi dengan membangun infrastruktur utama seperti jaringan transmisi backbone dengan kapasitas besar, sarana serta prasarana seperti ducting bersama, menara telekomunikasi, dan lainnya.

Sebagai informasi, sejak Juli 2019 jaringan Smartfren serta produk produk andalannya seperti super 4G Kuota dan Super 4G Unlimited sudah hadir di Balikpapan dan Samarinda.

Baca Juga: CEO Baru Indosat Ahmad Al-Neama Menilai Indonesia Belum Saatnya Masuk Jaringan 5G

Kedua kota itu berdekatan dengan lokasi calon ibu kota baru Indonesia.

Jadi kapanpun pemerintah mencanangkan tanggal pemindahan ibukota, Smartfren mengklaim sudah siap untuk mengembangkan lebih lanjut ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Telkomsel

Adapun Telkomsel sudah lebih dulu mengumumkan kesiapan jaringannya di Kalimantan Timur, yakni pada akhir pekan lalu, sebelum pengumuman resmi di awal minggu ini.

Di Kalimantan Timur, Telkomsel menyatakan telah memiliki sekitar 5.500 unit BTS yang tersebar di beberapa titik. Sebanyak 3.800 di antaranya merupakan BTS broadband. Selain itu, Telkomsel juga menyediakan sekitar 18 gerai GraPARI di sejumlah lokasi.Telkomsel juga mengklaim bahwa jaringannya sudah menjangkau 90 persen pulau Kalimantan secara keseluruhan dengan jumlah total BTS lebih dari 17.800.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, Bagaimana Sinyal Selulernya?" Penulis : Oik Yusuf

Tag

Editor : Wahyu Subyanto