Sebelum ibukota dibangun, Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata, I Gede Darmayusa menyarankan pemerintah dan operator seluler untuk membangun pipa utilitas (ducting) bersama untuk menyalurkan kabel-kabel jaringan di bawah tanah. Tujuannya agar penataan kabel lebih teratur, seperti yang sudah diterapkan di kota-kota besar di luar negeri, tidak semrawut.
Tentu saja pengalaman buruk hutan kabel seperti di Jakarta, agar jangan terulang kembali di ibukota baru.
Baca Juga: Operator Asal Arab Saudi Zain Dilarang Menjual Paket Internet Haji di Indonesia
Indosat Ooredoo
Begitu pula Indosat Ooredoot yang menyatakan siap mendukung keputusan pemerintah terkait ibu kota baru di Kalimantan Timur.
“Sesuai dengan strategi yang sudah kami canangkan, bahwa kami konsentrasi membangun jaringan di luar Pulau Jawa, termasuk seluruh wilayah Kalimantan,” ujar SVP, Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Turina Farouk.
Sementara itu, Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren, menyatakan siap untuk mendukung tersedianya infrastruktur telekomunikasi demi terciptanya kelancaran masyarakat berkomunikasi serta jalannya pemerintahan berbasis sistem elektronik.
Baca Juga: Advan s50 Prime Dijual Rp 700 Ribuan, Bisa Pilih Internet 4G Tercepat Semua Operator
Smartfren
Smartfren akan terus mengikuti rencana lebih lanjut dari pemerintah dalam program pemindahan ibukota tersebut.
Program pembangunan infrastruktur di ibukota yg baru tentu akan melewati banyak tahapan dan waktu, dan Smartfren harus seiring dan sejalan dengan tahapan tersebut.
Sama seperti harapan XL Axiata, Smartfren juga berharap agar pemerintah ikut memfasilitasi dengan membangun infrastruktur utama seperti jaringan transmisi backbone dengan kapasitas besar, sarana serta prasarana seperti ducting bersama, menara telekomunikasi, dan lainnya.