Terancam Diblokir, Hape BM Masih Diburu di ITC Roxy Mas Jakarta Karena Lebih Murah Rp 300 Ribuan

Sabtu, 13 Juli 2019 | 13:30

Ilustrasi Mal Ambasssador

Nextren.com- Kekhawatiran pembeli akan hape BM yang akan diblokir mungkin tidak terlalu terasa di toko-toko hape biasa.

Masih banyak pembeli yang mencari hape-hape BM (Black Market) alias ilegal itu.

Penyebab utamanya adalah karena perbedaan harga yang masih cukup jauh, mencapai ratusan ribu rupiah.

Ponsel ilegal alias black market (BM) masih merajalela di gerai-gerai ponsel di Jakarta.

Baca Juga: Dirjen SDPPI Kominfo Pastikan Aturan Blokir Hape BM Tidak Berlaku Surut

Di salah satu mal elektronik terbesar di Jakarta, masih banyak gerai yang menjajakan ponsel BM atau yang awam disebut ponsel distributor.

Menurut salah satu penjual yang enggan disebut namanya, ponsel distributor masih banyak dicari.

"Iya (banyak dicari). Karena harganya lebih murah, selisihnya bisa Rp.300.000-an", ujarnya.

Ia mengaku meski ponsel distributor memiliki kelemahan pada layanan purna jual, tidak banyak pembeli yang mengeluhkan hal itu.

Baca Juga: Punya Hape BM atau Garansi Distributor Sebelum 17 Agustus, Benarkah Tetap Diblokir?

"Sudah jual banyak (ponsel BM), enggak banyak yang komplain selama ini. Kalau barangnya jelek, pasti balik sini kok", lanjutnya.

Hal itu diamini oleh salah satu pembeli yang baru saja membeli ponsel Redmi Note 7 versi distributor.

"Saya dari Redmi Note 4 sudah pakai distributor", aku pembeli yang enggan disebut namanya itu.

"Tapi selama global version, sama aja enggak ada masalah. Saya pakai Redmi Note 5A distributor juga sama (gak ada masalah)," klaim pria yang sudah menggunakan Xiaomi selama empat tahun itu.

Baca Juga: Hape BM Bakal DIblokir, Begini Cara Kerja Alat Pendeteksi IMEI Ilegal

Kendati demikian, tidak semua toko mau menjual ponsel BM.

Beberapa di antaranya bahkan membujuk pelanggan yang sedang mencari ponsel ilegal itu untuk membeli yang versi resmi.

"Kalau saya pribadi selalu menyarankan TAM (garansi resmi). Bedanya enggak jauh, Rp 200.000-300.000, tapi garansinya lebih gampang," jelas Dirman, salah satu penjual di Roxy ITC, Jakarta.

Ia tidak memungkiri, masih banyak orang yang berburu ponsel BM.

TAM sendiri merupakan distributor resmi Xiaomi di Indonesia.

Baca Juga: 4 Masalah yang Harus Dihadapi Jika Beli Xiaomi Garansi Distributor

Respons Xiaomi

Pihak Xiaomi tidak menampik masih banyak ponsel BM yang beredar di Indonesia.

Masalah tersebut adalah tanggung jawab banyak pihak yang harus segera dituntaskan.

Xioami sendiri telah mendorong para Mi Fans untuk membeli produk resmi dengan menggaungkan kampanye #mendingresMI. Keuntungan layanan purna jual menjadi iming-iming yang disodorkan agar Mi Fans lebih memilih produk resmi.

"Salah satu strateginya ya peningkatan pelayanan dan keuntungan beli produk resmi," jelas Stephanie Sicilia, Head of Public Relations Xiaomi Indonesia Sabtu (22/6/2019).

Baca Juga: Xiaomi Resmi Bergaransi TAM, Ternyata Waktu Garansinya Tak Sampai 1 Tahun

"Tapi untuk menghentikan distribusi ponsel BM pastinya butuh kerja sama dari berbagai pihak," lanjutnya.

Pemerintah memang masih berjibaku memberantas peredaran ponsel BM dengan mekanisme identifikasi nomor International Mobile Station Equipment Identity (IMEI).

Ponsel yang tidak memiliki nomor IMEI akan dilacak kemudian akan diblokir.

Kebijakan ini direncanakan akan bergulir pada tahun ini.

Namun hingga pertengahan tahun 2019, belum ada kejelasan kapan regulasi IMEI ini akan tegas diterapkan. (Wahyunanda Kusuma Pertiwi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda Harga Rp 300.000, Ponsel Xiaomi "BM" Masih Banyak Diburu"

Tag

Editor : Wahyu Subyanto