Nextren- Bytendance Technology, induk perusahaan dari Musical.ly dan Tik Tok mengumumkan akan segera menggabungkan dua aplikasi video populer ini. Penggabungan ini bertujuan untuk menciptakan platform baru yang berbasis secara global. Alex Zhu, Co-Founder Musical.ly sekaligus Senior Vice President di Tik Tok mengatakan bahwa penggabungan ini dilakukan lantaran kedua platform video ini memiliki misi yang sama yakni membentuk komunitas di mana setiap orang dapat menjadi kreator. "Kami ingin menangkap kretivitas dan ilmu pengetahuan di bawah nama baru dan menggabungkan Musical.ly dan TikTok adalah hal yang lumrah terjadi, apalagi keduanya memiliki misi yang sama," ungkap Alex Zhu.
(BACA : Kirim Pesan WhatsApp Bakal Berbayar, Kita Akan Kembali ke Sistem SMS )Ia melanjutkan bahwa dengan digabungkannya Musical.ly dan TikTok maka secara resmi platform ini memasuki babak baru untuk menyuguhkan konten-konten yang lebih menarik. Nantinya, seluruh pengguna Musical.ly bakal dialihkan kepada TikTok yang memiliki jumlah pengguna lebih besar. Musical.ly sendiri dirilis pada tahun 2014 dan diakuisisi oleh Bytendance Technology pada akhir 2017 lalu. Sedangkan TikTok belakangan diperkenalkan pada tahun 2016.
(BACA : Cara Pre Order Samsung Galaxy Note 9 Agar Bisa Hemat Rp 6,5 Juta )
Keduanya memang platform serupa yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek diiringi lagu-lagu terkenal. Meski platformnya serupa, basis pengguna Musical.ly dan TikTok berbeda secara demografis. Musical.ly lebih populer di kalangan remaja Amerika dan Eropa sementara TikTok populer di remaja wilayah Asia. Musical.ly pun baru-baru ini mengumumkan pencapaian 100 juta pengguna aktif di bulan Juni sementara TikTok memiliki 500 juta pengguna aktif pada bulan yang sama. Wajar memang jika TikTok memiliki lebih jumlah pengguna yang lebih banyak.
(BACA : Ini Dia Ponsel 5G Pertama di Dunia yang Siap Dipakai, Resmi Diumumkan )Ini dikarenakan TikTok memiliki fitur yang lebih interaktif dengan sejumlah efek khusus jadi salah satu kecanggihannya. Sebut saja efek hair drying, shaking, dan shivering yang bisa dipakai sembari memutar lagu hip-hop, stiker 3D, dan berbagai fitur canggih lainnya. Di Indonesia, TikTok sendiri dikenal sebagai aplikasi yang cukup kontroversial. Beberapa waktu lalu pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir aplikasi ini lantaran dianggap tidak memiliki pengawasan konten yang kuat. (Yudha Pratomo).Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resmi, Tik Tok dan Musical.ly Bakal Dilebur Jadi Satu"