Follow Us

Kasus Pokemon GO Di Pengadilan Berujung Menghapus Pokestops dan Gym

David Novan Buana - Minggu, 17 Februari 2019 | 21:17
Kasus yang melanda kreator Pokemon GO akibat pelanggaran properti oleh pemainnya akan berakhir.
entitymag.com

Kasus yang melanda kreator Pokemon GO akibat pelanggaran properti oleh pemainnya akan berakhir.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Demam Pokemon GO di era 2016 lalu merupakan sesuatu yang bisa dikatakan luar biasa, karena orang berbondong-bondong mendatangi suatu tempat demi mencari monster digital di smartphonenya.

Namun hal itu bukanlah sesuatu yang menyenangkan untuk kreator game ini, Niantic, karena semenjak 2016 perusahaan ini menghadapi begitu banyak tuntutan hukum.

Kasusnya berasal dari pelanggaran properti karena didatangi oleh orang asing dan tanpa izin pemiliknya masuk ke properti tersebut, semua demi mendapatkan monster digital.

Baca Juga : Fitur Baru Pokemon Go Akan Deteksi Langkah Tanpa Nyalakan Game

Itu sebabnya Niantic harus beerhadapan dengan begitu banyak kasus yang dilontarkan oleh pemilik rumah yang dilanggar haknya.

Menurut laporan dari The Hollywood Reporter, pemilik properti tersebut mengusulkan persetujuan yang bila diterima oleh pengadilan California, akan membatasi ruang gerak digital game ini.

Pertama, ketika ada keluhan mengenai adanya orang yang melanggar masuk ke dalam properti, Niantic harus mempertimbangkan penghapusan permanen Pokestop dan Gym di sana, selambatnya selama 15 hari.

Kedua, properti dengan satu keluarga di dalamnya memiliki hak untuk menghapus adanya monster digital dalam radius 40 meter dari propertinya.

Ketiga, Niantic akan menyimpan database mengenai keluhan supaya tidak lagi meletakkan monster digital di properti yang memberikan keluhan tersebut.

Keempat, ketika Niantic mendeteksi adanya 10 orang yang berkumpul bersama, harus muncul pesan peringatan di dalam game yang meminta mereka untuk sopan dan menghormati lingkungan di sana.

Kelima, Niantic harus bekerjasama dengan reviewer dan layanan peta seperti Google Maps untuk meminimalisir masalah di tempat umum seperti taman, supaya tidak ada lagi pelanggaran dan menghormati jam layanan taman.

Source : Gizmodo

Editor : Kama

Baca Lainnya

Latest