Nextren.com - Salah satu masalah klasik pertanian di Indonesia adalah masalah hama.
Contohnya tahun 2017 lalu, ketika cuaca dengan kelembaban tinggi menyebabkan munculnya epidemik hama.
Alhasil, produksi padi nasional kala itu mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Bicara tentang hama, aspek penting untuk mengatasinya adalah melakukan identifikasi yang tepat.
Sisi inilah yang menjadi fokus Neurafarm, sebuah perusahaan rintisan asal Bandung.
Baca Juga : Startup Indonesia Terbanyak Keempat di Dunia Tapi Mayoritas Bangkrut, Ini 4 Sebabnya
Perusahaan yang didirikan oleh Febi Agil Ifdillah ini menghadirkan aplikasi yang disebut Dr. Tania.
“Aplikasi ini akan membantu petani dalam mengatasi penyakit tanaman” ungkap Febi.
Caranya pun terbilang praktis.
Petani hanya perlu memotret daun yang terserang penyakit menggunakan kamera smartphone lalu mengirimkan fotonya lewat aplikasi Dr. Tania.
Secara cepat, Dr. Tania akan mengirimkan diagnosis lengkap, termasuk cara menanganinya.