Nextren.com – Pada 17 Oktober 2018 lalu, Chris Kanter resmi menjadi CEO Indosat Ooredoo, menggantikan CEO Indosat sebelumnya, Joy Wahjudi.
Chris Kanter sendiri mengklaim bahwa induk Ooredoo di Qatar bakal membawa belanja modal USD 2 milyar untuk ekspansi perbaikan jaringan dan perbaikan Indosat Ooredoo ke depannya.
Serangkaian rencana strategis segera disusun untuk membawa Indosat berlari kencang, untuk memperbaiki kinerjanya yang menurun pasca kewajiban registrasi prabayar.
Sebagai mantan orang dalam Indosat sebagai komisaris, Chris Kanter paham bahwa People atau SDM adalah hal pertama yang harus diperbaikinya.
Baca Juga : Robot Buatan Alibaba Kini Gantikan Peran Pelayan Restoran Di Shanghai.Apalagi saat ini, kompetisi industri telekomunikasi semakin dinamis.
Hal itu seiring dengan era layanan sms dan suara terus menurun digantikan dengan kompetisi di layanan data karena tren digital yang masuk ke seluruh aspek aktifitas manusia.
Maka operator telekomunikasi dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan persaingan pasar ini sehingga tetap bisa eksis memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
Di sisi lain, setiap operator juga memiliki berbagai problem internal yang mempengaruhi kinerja mereka dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Baca Juga : 3 Cara Mudah yang Bisa Dilakukan Agar Baterai Hape Tetap Awet Terus
Kualitas jaringan dan juga strategi marketing menjadi faktor penting yang mempengaruhi hal ini.
Semua tantangan tersebut juga harus didukung dengan keberadaan SDM yang berkualitas untuk mendukung kinerja perusahaan ke depan.
Maka bertepatan dengan HUT perusahaan ke-51, hari ini (12/11) Indosat Ooredoo dengan tim manajemen baru menegaskan kembali pencanangan program transformasi perusahaan dengan fokus pada People, Process dan Business.