Follow Us

Siap Berlari Kencang, Indosat Ooredoo Rombak Sistem Kerja dan Mindset Karyawannya

Wahyu Subyanto - Senin, 12 November 2018 | 23:32
Indosat Ooredoo
Tekno Kompas

Indosat Ooredoo

Transformasi People menjadi perhatian pertama dan utama manajemen baru, karena SDM merupakan aset terpenting perusahaan dan menjadi motor penggerak utama bisnis.

Tanpa SDM yang berkualitas, bisnis tidak akan dapat berjalan ke depan.

Baca Juga : Bos Samsung Resmi Kenalkan Ponsel Lipat Miliknya, Kapan Rilis?

 (Kiri ke kanan) Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Turina Farouk, Director & Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo, Irsyad Sahroni, , Division Head Talent Acquisition Indosat Ooredoo, Bimas Abimanyu dan Employee Development Officer Indosat Ooredoo, Rachel Olivia,dalam pemaparan Transformasi People di Jakarta (12/11)
way

(Kiri ke kanan) Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Turina Farouk, Director & Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo, Irsyad Sahroni, , Division Head Talent Acquisition Indosat Ooredoo, Bimas Abimanyu dan Employee Development Officer Indosat Ooredoo, Rachel Olivia,dalam pemaparan Transformasi People di Jakarta (12/11)

“Kami menyadari bahwa SDM adalah aset terpenting perusahaan yang harus mendapat perhatian pertama dan utama."

"Untuk itu, Transformasi People yang kami canangkan akan diimplementasikan dalam beberapa program utama," ujar Irsyad Sahroni, Director & Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo..

Prrgram tersebut meliputi pembentukan Employee Value Proposition melalui People Development dan Leadership Development yang kuat untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang dinamis.

Berikutnya juga didukung dengan Reward Strategy dan Employee Relations yang tepat untuk me-retain, engage dan develop talenta masa depan.

Baca Juga : Google Maps Tolak Teori Konspirasi Bumi Datar Lewat Fitur Terbarunya

Secara umum, Indosat sendiri punya angka turn-over karyawan sekitar 4 persen, masih wajar di kalangan industri telekomunikasi.

Namun di bagian sdm berbakat atau level atas, angka turn over mencapai 8 persen, dan ini menjadi masalah karena memaksa mereka harus mencari dengan cara membajak dari perusahaan lain.

Namun menurut Irsyad, percuma saja menahan seseorang dengan gaji tinggi, tapi tidak diberikan ruang yang besar untuk tumbuh.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest