Nextren.com - Apa yang ada di kepalamu saat mendengar sekolah Madrasah?
Mungkin saja kamu akan membayangkan suasana sekolah yang kaku, belajar agama seharian, dan jauh dari dunia modern.
Padahal, kini sudah banyak perubahan dalam pengelolaan sekolah madrasah.
Baru-baru ini diadakan Kompetisi Robotik Madrasah untuk ke-4 kalinya.
Baca Juga : 10 Deretan Hape Android Terkencang, Tiga Teratas Didominasi Huawei!
Ini merupakan ajang kompetisi robot tingkat madrasah (Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah).
Program ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015 di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.
Tahun kedua 2016 diadakan di Mall of Indonesia, Jakarta Utara, dan tahun ketiga 2017 diselenggarakan di ICE (Indonesia Convention Exhibition) Serpong, Banten.
Pada pelaksanaan tahun keempat ini 2018, Kompetisi Robotik Madrasah diselenggarakan di Detos (Depok Town Square) Kota Depok, Jawa Barat, pada tanggal 3-4 November 2018.
Baca Juga : Youtube Dikabarkan Bakal Segera Hadir di Nintendo Switch Bulan Ini
Di tahun 2018 ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas dan output yang dihasilkan.
Kompetisi Robotik Madrasah merupakan program baru yang menjadi salah satu program unggulan Direktorat (KSKK) Madrasah, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Program ini ke depannya akan diselenggarakan setiap tahun.
Kompetisi Robotik Madrasah ini diharapkan bisa memengaruhi semangat belajar siswa madrasah, khususnya di bidang teknologi, robotika dan otomasi.
Baca Juga : Robot Pemandu Wisata Ini Bisa Antar Jalan-Jalan, Anti Capek dan Baper
Secara umum kegiatan Kompetisi Robotik Madrasah ini dilatar belakangi oleh Era revolusi industri 4.0.
Era ini memunculkan berbagai unsur otomatisasi dalam segala aspek kehidupan.
Artinya, perkembangan teknologi terutama robotik akan memegang peranan yang sangat penting.
Di sisi lain, pendidikan robotik bisa meningkatkan inteligensi anak-anak, mengembangkan kreativitas dan daya imajinasi anak.
Baca Juga : Facebook Kebobolan Lagi, Informasi Pribadi 81 Ribu Akun Dijual Hacker
Tengok saja bagaimana mereka merencanakan, merangkai dan membangun robot sesuai imaginasi mereka.
Pola pembelajaran yang dikembangkan dalam kompetisi robotik memacu anak untuk belajar bekerjasama (team work) dalam menyelesaikan setiap tugas dan tantangan yang diberikan.
Sehingga anak tidak saja diajarkan bagaimana berkompetisi, tapi juga belajar, bagaimana bekerja sama untuk menyelesaikan tugasnya dan memenangkan kompetisi.
Adaoun robot-robot yang dirangkai dan diotomasi adalah robot-robot yang memiliki manfaat besar bagi manusia.
Baca Juga : iPhone 5G Pertama Bakal Diluncurkan Apple Pada 2020, Teknologi Lebih Stabil
Di tahun 2018 ini, Kompetisi Robotik Madrasah mengambil tema Robot Rescue: Robot Mitigasi Bencana.
Latar belakangnya sederhana, bangsa Indonesia akhir akhir ini sering dilanda bencana: banjir, kebakaran, gempa, tsunami dan lain-lain.
Anak-anak ini diharapkan memiliki kreativitas di bidang robotik untuk turut berkontribusi memikirkan pencegahan dan penanggulangan bencana tersebut.
Kompetisi Robotik Madrasah 2018 ini diselenggarakan di Mall Depok Town Square (Detos) Kota Depok Jawa Barat.
Baca Juga : iOS 12.1 Jadi Produk Gagal? Datanya Mudah Dibobol dan Sejumlah Cacat Lain
Mengapa diselenggarakan di mall?
Pihak penyelenggara ingin menunjukkan bahwa madrasah itu sudah tidak ndeso lagi dan tetap bisa gaul.
Siswa siswi madrasah itu bisa menjadi bagian dari komunitas muslim kelas menengah kota.
Publik kota juga perlu tahu bahwa madrasah itu juga melek teknologi, terutama teknologi robotik.
Baca Juga : Samsung Loyo di Kelas Menengah Bawah, Sementara Pasar Hape di China Lesu
Kompetisi Robotik Madrasah 2018 ini terdiri dari dua kategori, yakni
1. Kategori Rancang Bangun Mesin Otomasi Bencana
Unsur robotika dan otomasi sebagai berikut: memiliki bagian konstruksi mekanik yang dapat bergerak, memiliki bagian pengendali, sensor dan aktuator serta dapat di program melalui komputer.
Robot harus bergerak secara otomatis dengan program kendali dan tidak diperbolehkan menggunakan Remote kontrol/Bluetooth/Wifi.
Kategori ini diperuntukkan bagi semua jenjang madrasah, yakni MI, MTs dan MA.
Baca Juga : Apple Luncurkan Program Baru Untuk Reparasi Perangkat Lawasnya
2. Kategori Rescue Robot Mobile
Dalam kategori ini, siswa-siswi madrasah diminta membuat robot mobil yang memiliki tugas tertentu untuk penyelamatan, misalnya menyelamatkan korban, memadamkan api dan sebagainya.
Kategori ini hanya diperuntukkan jenjang MTs dan MA.
Pendaftar Kompetisi Robotik Madrasah 2018 tahun ini terdiri dari 182 tim, yang disetiap timnya terdiri dari 2 siswa.
Baca Juga : Pengguna WhatsApp Bisa Bikin Stiker Sendiri dan Dipakai Pengguna Lain
Pendaftar Kompetisi Robotik Madrasah 2018 tahun ini terdiri dari 182 tim, yang disetiap timnya terdiri dari 2 siswa.
Para pemenang dalam Kompetisi Robotik Madrasah 2018 ini mendapatkan Sertifikat, Medali dan Uang pembinaan.
Total hadiah pembinaannya adalah Rp 270 juta.
Gimana, sekarang sudah tahu kan kalau pelajar Madrasah itu tak cuma belajar ilmu agama, tapi juga ilmu modern lainnya? (*)