Teknologi Baru Ini Wujudkan Mimpi Rasakan Benda Di Virtual Reality

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com -Mampu merasakan menyentuh benda di dalam dunia Virtual Reality(VR) merupakan mimpi yang didambakan oleh pengguna teknologi visual tersebut.

Kini mimpi tersebut menjadi kenyataan dengan diumumkannya sarung tangan berteknologi tinggi yang mampu membantumu merasakan benda di dalam dunia VR.

Berkat bantuan sarung tangan bernamaDextrEs tersebut, kini kamu bisa merasakan menyentuh gelas dan beragam benda lainnya didunia virtual, sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.

Peneliti dari EPFL dan ETH Zurich tersebut juga berhasil membuat sarung tangan tersebut ringan, tipis, dan tidak dipenuhi oleh kabel yang berseliweran.

Itu sebabnya DextrEs menjadi sarung tangan VR dengan kemampuan feedback realistis yangpaling ringan bila dibandingkan dengan saingannya yang masih dalam masapengembangan.

Hal ini dapat terwujud berkat digunakannya bahan nilon yang hanya memiliki ketebalan 2mm, dan juga beratnya hanya 8 gram per jari.

Selain itu, sarung tangan ini juga dikatakan hanya membutuhkan sedikit tenaga untuk menjalankan fungsinya, satu aspek yang membuatnya ringan.

Metode yang digunakan untuk memberikan rasa realistik ketika menggunakannya berasal dari pelat metal yang elastik di permukaan sarung tangan.

Ketika kamu menyentuh benda di dalam dunia VR, misalnya gelas, sarung tangan ini akan memberikan sinyal listrik kepada pelat metal dan membuatnya mengeras sesuai dengan bentuk gelas yang disentuh.

Karena jarimu akan terhenti ketika menyentuh benda di dunia virtual, maka kamu akan merasa benar-benar menyentuhnya di dunia asli.

Menurut penjelasan peneliti sarung tangan ini, sistem yang memberikan sinyal listrik ke pelat tersebut hanya memblok gerakan pada saat dibutuhkan saja.

Itu pula yang menjadi alasan mengapa listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan sarung tangan ini sangat sedikit, dan juga bisa dikandung ke dalam baterai kecil saja.

Aplikasi dari sarung tangan dengan feedback realistik seperti ini tidak hanya terbatas pada hiburan saja, karena bisa pula digunakan untuk melatih dokter bedah atau seniman di dalam dunia virtual, dan meminimalisir resiko.(*)