Lebih lanjut temuan ini juga mendapati bahwa sekitar separuh perempuan berusia 30-an dan 40-an mengaku bahwa terlepas dari efek negatif yang dimiliki media sosial, mereka tidak akan menghapus akunnya.
"Kami juga mendapati bahwa dua pertiga dari perempuan berusia 30-an yang disurvei mengatakan bahwa mereka merasa perlu untuk memeriksa media sosial mereka.
Sementara dua dari lima perempuan menyatakan bahwa mereka sangat tergantung dengan ponsel pintar," ujar peneliti University of British Columbia.
Meskipun banyak orang yang mungkin menganggap bahwa Instagram adalah platform media sosial yang paling beracun bagi kesehatan mental seseorang dengan banyaknya foto yang bisa dimanipulasi, hasil survei ini berkata lain.
Baca Juga : Harga Honor 9i, Hape Murah dengan Notch Kekinian
Para responden yang disurvei menyatakan bahwa Facebook dianggap sebagai platform media sosial paling berbahaya untuk kesehatan mental seseorang disusul Instagram di posisi kedua.
Menurut penelitian, media sosial memiliki dampak besar pada kesehatan seseorang secara keseluruhan dilihat dari banyaknya orang yang mengalami kurang tidur, gangguan memori, dan masalah harga diri.
Selain itu penelitian terbaru ini juga menemukan bahwa menggunakan ponsel sembari melakukan kegiatan lain seperti makan atau menghabiskan waktu bersama teman dapat membuat aktivitas sehari-hari menjadi kurang menyenangkan.
Baca Juga : Super 4G Unlimited Smartfren Dilanjutkan, Malah Ada 4 Kuota Data Besar Mulai Rp 30 ribu
"Studi ini menyimpulkan bahwa mereka yang diizinkan menggunakan telepon mereka selama makan atau berkumpul bersama teman, cenderung mengalami kesulitan lebih besar untuk tetap fokus pada kegiatan berkumpul itu,"simpulpeneliti University of British Columbia. (*)
Artikel ini tayang di nakita.grid.id, dengan judul : Hasil Survei : 25% Perempuan Mengaku Cek Ponsel 200 Kali Sehari!