Laporan Wartawan NexTren, Hest Puji Lestari
NexTren.com - Tahukah kamu bahwa Facebook juga diklaim bertanggung jawab atas kerusuhan di Myanmar beberapa waktu lalu?
Para pakar internasional telah menunjuk Facebook sebagai sumber utama misinformasi dan pidato kebencian yang memicu kekerasan minoritas di Myanmar loh.
Oleh sebab itu, sebagai langkah penebusan dosa, Facebook sempat melarang 20 organisasi serta beberapa orang di Myanmar untuk menggunakan layanannya.
Bahkan, salah satu di antaranya adalah Panglima Militer Myanmar, Jendral Aung Hlaing.
Baca Juga : Akhirnya, Vivo X23 Resmi Meluncur di China Seharga Rp 7 Jutaan
Tak berhenti di situ, dilansir NexTren.com dari Reuteres, Facebook juga menonaktifkan terjemahan dalam bahasa Myanmar nih.
Hal ini menyebabkan banyak orang Myanmar tak bisa menerjemahkan berbagai informasi di Facebook dari bahasa asing ke bahasa mereka.
Reuters juga melaporkan jika ternyata terjemahan bahasa asing ke bahasa Myanmar ternyata memiliki kalimat yang rancu.
Baca Juga : Pocophone F1 Banyak Masalah, Ini 10 Perbaikan yang Dilakukan Xiaomi
Memang terkadang, terjemahan yang ada tak sesuai dengan maksud dari isi tulisan.
Namun, jika akibatnya telah membuat ratusan nyawa meninggal tentu hal ini perlu jadi perhatian serius.
Benar jika akhirnya Facebook membatasi akses untuk penggunanya di Myanmar.
Sebab, segala sesuatu yang telah menyangkut kemanusiaan harus segera diluruskan.
Baca Juga : Tak Langsung Gratis, Begini Cara Smartfren Kembalikan Uang Pembeli Nokia 6.1 Plus(*)