Meski demikian, Co-Founder dan Kepala Eksekutif GET, Pinya Nittayakasetwat, mengatakan jika ada beberapa tantangan yang harus dihadapi GET jika masuk ke Thailand.
Soalnya, hanya 3.6% saja warga negara gajah putih tersebut yang menggunakan layanan berbagi tumpangan.
BACA JUGA:Aturan Baru YouTube Bikin Pelanggan Harus Sabar Nonton Iklan
Bukan karena mereka tak mengenal aplikasi ini, namun karena mereka sadar bahwa layanan ojek online berasal dari perusahaan luar negeri.
Hal ini tak didukung oleh hukum di Thailand sendiri.
Akankah GET sesegera mungkinmengaspal di negara gajah putih tersebut? Kita tunggu saja.*)