(BACA:Spesifikasi dan Harga Lengkap Xiaomi Mi A2 Pasca Lebaran, THR Cukup?)
Karena ada beberapa alasan yang NexTren.com himpun, mengapa kita jangan langsung takut sakit jiwa.
1. Penyakit jiwa akibat game tidak terjadi mendadak
Di beberapa pemberitaan terkait kategori baru yang dimasukkan oleh WHO ini tidak menjelaskan secara detail kondisi yang dapat menyebabkan penyakit jiwa tersebut.
Karena ternyata butuh tiga kondisi utama di mana seseorang baru bisa dinyatakan mengalami gangguan jiwa akibat game.
Pertama: Bermain game selalu menjadi prioritas utama dibanding kegiatan pokok lainnya seperti makan, tidur, pergi sekolah, dan lainnya.
Kedua: Penderita tidak juga berhenti bermain game meski telah mendapatkan dampak negatif seperti kehilangan teman atau pacar, nilai di sekolah jadi buruk, dipecat dari pekerjaan, bahkan sampai sakit-sakitan.
Ketiga: Dua kondisi di atas tersebut terus berlangsung sampai tahunan, minimal setahun secara terus menerus.
Jadi, game tidak serta merta dapat membuat orang mengalami gangguan jiwa jika belum mengalami ketiga kondisi di atas.
(BACA:Mirip WhatsApp, Android Message Juga Sediakan Fitur Web, Yuk Dicoba!)
2. Belum ada penjelasan secara medis yang diakui