Sebagai pembeda dengan suksesornya, Sony melengkapi fitur kameranya dengan kemampuan penyutingan video 4K. Saat menyetel perekaman, ISO maksimal diatur hingga 3200. Dengan kemampuan ini, video yang dihasilkan lebih jernih dan terasa lebih nyata. Hanya saja, fokus kamera susah diatur saat merekam video. Selain itu ponsel jadi cepat panas kala merekam. Aplikasi kamera beberapa kali tertutup sendiri saat mengambil video dalam kurun waktu lebih dari 7 menit.Sebelum menyetel penyutingan video 4k, perangkat terlebih dahulu memperingati pengguna. Saat ponsel mulai panas pun layar ponsel kembali memunculkan peringatan hingga aplikasi kamera benar-benar tertutup.
Sekali aplikasi kamera tertutup otomatis, pengguna harus menunggu sekitar 2 menit untuk kembali merekam peristiwa. Jika tidak, perekaman akan kembali tertutup dalam kurun waktu yang lebih singkat.Selain membenamkan fitur perekaman video 4k, kamera Z3 Plus untuk menjepret foto mandiri (selfie) juga ditingkatkan. Pada Z3, Sony memilih lensa 2,2 megapiksel, sedangkan Z3 Plus Dual sudah mengusung lensa 5 megapiksel.Saat selfie, foto yang dihasilkan akan terlihat natural. Kamera tak menjadikan kulit lebih putih dan mulus layaknya ponsel-ponsel zaman sekarang. Warna yang dikeluarkan juga tak terlalu tajam sehingga terkesan alami. 
Untuk layar, Z3 Plus menggunakan spesifikasi standar. Ponsel ini dilengkapi tampilan Full HD pada bentang 5,2 inci. Sebenarnya kualitas tersebut sudah cukup membuat mata nyaman berlama-lama menatap layar ponsel.Apalagi Sony telah meningkatkan layarnya dengan membenamkan teknologi "Live Color" dan "X-Reality" yang menunjang kualitas. Namun, Jika dibandingkan dengan kompetitornya, layar Z3 Plus masih tertinggal. Sebab, para vendor yang mengusung ponsel high-end kebanyakan sudah menggunakan layar Quad HD yang lebih jernih dan cerah. Samsung Galaxy S6 misalnya, ponsel berlayar Quad HD pada bentangan yang lebih kecil, yakni 5,1 inci. "Zona Nyaman" antarmuka XperiaPonsel kelas atas ini berjalan pada sistem operasi Android Lollipop 5.0 dengan balutan antarmuka Xperia UI. Seperti yang sudah-sudah, antarmuka Sony ini bisa dibilang sederhana dan cukup ramah pengguna. Pengoperasiaannya memudahkan dan tak ruwet. Sony tampaknya sudah menemukan zona nyaman pada rancangan antarmukanya sehingga enggan mengubah-ubah tampilannya.Di kala para vendor kerap meningkatkan konsep antarmukanya pada tiap produk, Sony memilih peningkatan di sektor-sektor lainnya. Pengguna tak dibuat terkejut atau sedikit merasa berbeda kala menjajal antarmuka Z3 Plus. Zona nyaman ini, pada sebagian pengguna bisa jadi kelebihan agar tak perlu menyesuaikan diri jika sebelumnya memang sudah menggunakan lini Sony. Namun, bagi sebagian orang terkesan membosankan. Antarmuka Xperia UI ini memang terbilang sudah mumpuni untuk mendukung kinerja sebuah ponsel pintar berkelas. Fitur-fitur khas Sony seperti "Walkman" dan "PlayStation" menambah fungsi ekstra lini smartphone Sony. Apalagi konektivitas NFC yang memudahkan pengguna melakukan transfer data atau mengganti-ganti pengoperasian tertentu ke perangkat lain dengan mudah. Misalnya saat mendengarkan musik di ponsel, pengguna dapat memindahkan suara ke perangkat speaker yang juga sudah memiliki NFC.PerformaSelama beberapa pekan dijajal oleh KompasTekno, performa Xperia Z3 Plus untuk penggunaan standar bisa dibilang lumayan. Membuka beberapa situs sekaligus pada browser sembari mengobrol dengan teman-teman di media sosial seperti Twitter dan Facebook bisa dijalankan tanpa hambatan.Untuk media sosial yang lebih berat seperti Snapchat pun tak pernah ada gangguan sama sekali. Kapasitas baterai 2930 mAH cukup untuk menopang performa flagship dari Sony ini. Saat daya diisi ulang, Xperia Z3 Plus juga cepat bertenaga kembali dengan teknologi pengisian cepat (quick charging).Hanya saja, pengoperasian kamera yang berlebihan akan membuat ponsel cepat panas. Terlebih jika digunakan untuk merekam video beresolusi 4k. Untuk persoalan ini, Sony telah menyediakan "obat pereda panas".Update sistem tersebut bisa didapatkan secara OTA (over the air) melalui Xperia System Update di menu Settings perangkat, atau dengan mengunjungi situssupport.sonymobile.com/update.Melalui indikator performa PC Mark, Xperia Z3 Plus juga menunjukkan skor yang mumpuni, meski di bawah skor PC Mark LG G4 (4776).
KesimpulanSony membekaliXperia Z3 Plus Dual dengan spesifikasi umum smartphone high-end. Antara lain kemampuan kamera yang mumpuni dengan beragam fitur, kemampuan pengisian daya cepat hingga 60 persen dalam 30 menit, serta kemampuan penyutingan video 4k. Dari sisi desain, Sony tetap mempertahankan ciri khas kotak berbalut kaca, layaknya lini Xperia Z lainnya.Antarmukanya pun masih sama dengan produk-produk sebelumnya, tetap ergonomis dan sederhana.Hanya saja, prosesor Snapdragon 810 yang menjadi "jeroan" tak maksimal menopang kemampuan Z3 Plus Dual. Saat merekam video 4k, aplikasi kamera akan tertutup kala memasuki menit ke-8.Ponsel cepat panas ketika aplikasi kamera digunakan berlebihan. Pun begitu, Sony telah menelurkan obat anti panas untuk produk flagship-nya. Pengguna bisa memperbarui sistem melalui tautansupport.sonymobile.com/updateatau melalui system update yang tersedia pada pilihan "setting" di ponsel.
Ponsel high-end ini cocok digunakan orang tua maupun anak muda yang menyukai kesederhanaan desain dengan fitur standar pada kelasnya. Bagi pekerja kantoran yang sibuk, fitur Dual SIM akan membantu komunikasi yang lebih luas dan efisien ke lebih banyak jenis pengguna operator seluler.Dengan spesifikasi dan performa yang diusung, Xperia Z3 Plus Dual dibanderol dengan harga Rp 8,5 jutaan.
Kelebihan dan kelemahan
+ Desain ergonomis dengan tombol kamera yang memudahkan+ Kamera 20,7 megapiksel dengan fitur yang mumpuni+ Pengisian baterai cepat+ Penyutingan video 4k+ Dual SIM+ Anti-air dan debu- Cepat panas- Penguncian objek saat menjepret gambar relatif lambat- Video 4k tak bisa bertahan lebih dari 10 menit- harga relatif mahal