Smartfren melakukan serangkaian uji jaringan 4G LTE Advance di tiga kota besar Jawa Tengah, yaitu Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Ujian tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja jaringan yang sudah dikomersilkan itu.Tahap pertama, dilakukan di beberapa titik di Kota Lumpia pada Selasa (25/8/2015). Tim Smartfren berkeliling antara lain dari pusat kota hingga melewati daerah pinggirannya, antara lain Stasiun Tawang, Simpang Lima, Tol Kalipancur dan melintasi Rumah Sakit Karyadi.Uji jaringan keliling Semarang itu menunjukkan hasil yang bervariasi. Head of Network Spesial Project Smartfren Munir Syahda Prabowo mengakui ada titik-titik, seperti di Tol Kalipancur, yang kecepatan internetnya masih lambat. Bahkan masih mendapat sinyal EVDO, bukan 4G LTE.
Sementara di titik lain, misalnya di Rumah Sakit Kariadi bisa memperoleh sinyal 4G dengan kuat. Memutar video pun bisa dilakukan tanpa buffering."Base transceiver station (BTS) di jalan tol Kalipancur memang masih jelek. Kami memang sedang optimized beberapa base transceiver station (BTS), antara lain di jalan tol. Tapi ternyata masih ada lokasi yang ketika diuji mampu mencapai kecepatan download 43 Mbps," ujar Munir memberi alasan mengapa sinyal 4G LTE masih lemah di beberapa titik."Jadi dari hasil drive test bisa disimpulkan di Semarang sekitar 80-90 persen sudah sesuai dengan kriteria yang diharapkan untuk diberikan ke pelanggan. Memang ada yang merah (jelek), di jalan tol, itu kita akui. Di jalan tol tersebut memang belum nyala," imbuhnya.Smartfren baru meluncurkan layanan 4G LTE Advance miliknya pada 19 Agustus lalu. Mereka menyatakan layanannya sudah tersedia secara nasional dengan coverage meliputi 22 kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya.Regional Network Optimisation Leader Smartfren, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Slamet Hendro Susilo menambahkan, layanan 4G LTE Advanced di Jawa Tengah akan didukung oleh 1.112 BTS. Hingga saat ini baru 70 persen saja yang sudah selesai dipasang.Selain itu, anak usaha Sinarmas ini masih memiliki BTS CDMA. Di daerah Jawa Tengah saja ada sekitar 965 BTS yang berjalan di 850 MHz dan sebagian masih menggunakan 1.900 MHz.